05 Juli 2021
12:25 WIB
JAKARTA - Mobilitas penumpang TransJakarta dan MRT Jakarta cenderung landai pada Senin (5/7) atau hari kerja pertama saat penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Hanya jumlah penumpang TransJakarta dan MRT terlihat sedikit lebih ramai saat jam kerja sekitar pukul 07.00-09.00 WIB.
"Agak sepi, tapi jika dibandingkan kemarin memang sedikit lebih ramai karena ada yang masuk kerja," kata Rizky, salah satu petugas di Halte TransJakarta Bank Indonesia, Jakarta, Senin (5/7) seperti dilansir Antara
Rizky mengatakan umumnya penumpang TransJakarta merupakan pegawai yang bekerja di sekitar Jalan Thamrin dan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Jam operasional TransJakarta sendiri mengalami perubahan dari pukul 05.00 WIB-22.00 WIB, menjadi sampai pukul 20 30 WIB.
Senada dengan itu, penumpang MRT juga terlihat lebih ramai pada jam masuk kerja. Di luar jam tersebut, ruang tunggu sepi di Stasiun MRT Bundaran HI, hanya petugas tiket dan petugas jaga di pintu X-Ray yang bersiaga.
"Penumpang landai. Saat jam kerja tadi lumayan ramai, kemudian di atas jam 9 kembali sepi," kata Yulia, salah satu petugas tiket di Stasiun MRT Bundaran HI.
Dalam rangka penerapan PPKM Darurat Jawa-Bali, penyesuaian waktu operasional MRT Jakarta menjadi pukul 06.00 WIB-20.30 WIB berlaku Senin hingga Minggu atau setiap hari. Operasional kereta MRT memiliki jarak antarkereta setiap 10 menit flat, dengan pembatasan jumlah pengguna maksimal 65 orang per kereta.
Secara umum, lalu lintas di Jalan Sudirman, Jakarta terpantau normal memasuki hari ketiga PPKM Darurat. Sejumlah kendaraan bermotor lalu lalang seperti biasa, meski tidak sepadat sebelum pemberlakuan PPKM Darurat.
Lalu lintas di Jalan Sudirman menuju arah Jalan Satrio dan Sudirman Central Business District (SCBD) masih dilalui pengendara kendaraan bermotor baik roda dua dan roda empat atau lebih. Namun, kendaraan roda empat tidak bisa melintasi jalur kolong Semanggi dan dialihkan ke Jalan Gatot Subroto, karena sudah dipasangi barikade berupa traffic cone.
Meski begitu, kolong Semanggi masih dilewati kendaraan roda dua yang mengarah ke SCBD. Lalu lintas Jalan Sudirman secara umum lancar dan tidak begitu padat atau tidak ada kemacetan.
Anggota Polisi memeriksa identitas pengendara sepeda motor saat berlangsungnya Pemberlakuan Pembatas an Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di kawasan Bundaran Senayan, Jakarta, Sabtu (3/7/2021). Petugas akan memberikan akses untuk melintas di titik penyekatan PPKM Darurat di 63 titik di wilayah Jadetabek yang berlaku dari 3 - 20 Juli 2021 hanya yang masuk kategori sektor-sektor esensial. Antara Foto /M Risyal Hidayat Barikade
Sementara itu, petugas Kepolisian masih memasang barikade di Bundaran Senayan dan pengendara dialihkan menuju Jalan Senopati-Jalan Patimura.
Untuk jalur dari Bundaran Senayan menuju arah Jalan Sudirman disekat oleh petugas. Sedangkan sejumlah warga Jakarta juga memulai aktivitas bekerja di perkantoran yang berada di sekitar Jalan Sudirman.
Sejumlah warga terpantau berjalan kaki di pedestarian Jalan Sudirman, mengingat kawasan itu banyak berdiri pusat ekonomi dan bisnis seperti perbankan, pasar modal dan kantor perusahaan skala besar lainnya.
Dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 15 tahun 2021, sektor keuangan termasuk di dalamnya perbankan dan pasar modal masuk dalam sektor esensial sehingga diperkenankan maksimal 50 persen karyawan bekerja di kantor.
Sebelumnya, pada hari pertama PPKM Darurat pada Sabtu (3/7) dan hari kedua pada Minggu (4/7) Jalan Sudirman terpantau lengang dan bertepatan pula dengan akhir pekan. Jalan Sudirman termasuk jalur di kawasan dalam kota yang masuk pembatasan mobilitas yakni Bundaran Senayan, Semanggi, Bundaran HI dan TL Harmoni.
Sejumlah gedung perkantoran dan kementerian di Jakarta Pusat tetap buka pada Senin pagi. Meskipun sebagian besar pegawai bekerja dari rumah (work from home), kantor kementerian di Jalan Merdeka Barat terpantau masih beroperasi.
Belasan petugas keamanan di Kementerian Desa PDTT pun terlihat masih melakukan briefing di halaman parkir mobil.
"Seluruh pekerja hari ini 100 persen WFH, tetapi memang briefing petugas rutin dilaksanakan setiap hari," kata Indra Susanto, salah satu petugas pos jaga di Kementerian Desa PDTT Jakarta Pusat, Senin.
Indra mengatakan, hanya pekerja yang memiliki kepentingan mendesak yang bisa masuk ke dalam gedung, dengan pengawalan dari petugas dan waktu yang dibatasi. Berbeda dengan itu, Kementerian Perhubungan masih terlihat adanya pegawai yang masuk, meskipun jumlahnya sangat sedikit.
"Saya kebetulan gilirannya masuk hari ini. Kemungkinan memang tidak banyak karena lebih dari 75 persen yang WFH," kata Anisa, salah satu pegawai.
Sementara itu, lobi perkantoran di Oil Center, Pertamina Lubricant, terlihat sepi. Berdasarkan penuturan pegawai resepsionis, hanya ada tiga pegawai yang masuk. Pegawai pun dipastikan memiliki keterangan hasil tes usap maupun PCR negatif sebelum memasuki gedung perkantoran.
Gedung Perkantoran Sinarmas di Jalan MH. Thamrin juga beroperasi dan membuka pintu masuk sejak pukul 07.00 WIB, meskipun umumnya pegawai melaksanakan WFH.
"Dari pagi sejak saya berjaga jam 07.00 tidak banyak yang datang, kemungkinan kurang dari 10 orang," kata Kamaluddin, salah satu petugas keamanan di Gedung Sinarmas.