30 Juni 2025
18:57 WIB
Polri Jelaskan Alasan Hadirkan Robot Polisi Di Monas
Polri sudah menyiapkan anggaran untuk menghadirkan robodog mulai tahun 2026
Penulis: James Fernando
Robot humanoid dan dog milik Polri ditunjukkan dalam gladi kotor puncak perayaan Hari Bhayangkara Ke-79 di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Jumat (27/6/2025). (ANTARA/HO-Divisi Humas Polri)
JAKARTA - Sejumlah robot polisi akan dihadirkan dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Polri ke-79 yang akan diselenggarakan pada Selasa (1/7). Robot yang dimaksud yakni robot humanoid, robodog, robot tank, ropi, hingga robot agriculture.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Inspektur Jenderal Polisi Sandi Nugroho mengatakan, kehadiran robot tersebut merupakan bagian dari program modernisasi Polri menuju era digital dan teknologi tinggi. Negara maju sudah mulai menggunakan robot, bahkan beberapa negara di kawasan ASEAN juga telah siap untuk menggunakan robot dalam rangka memaksimalkan kinerja.
Robot polisi ini tertuang dalam rencana strategis (renstra) Polri 2025-2045 tentang penggunaan robot. Tugas robot Polri pun sudah diatur dalam renstra tersebut.
Dia menjelaskan, fungsi robodog dalam kegiatan Polri sama dengan unit K9. Robot ini akan berfungsi untuk mendeteksi bahan-bahan dan benda-benda berbahaya. Robodog ini dinilai lebih efekif karena memotong anggaran makan hewan.
Polri sudah menyiapkan anggaran untuk menghadirkan robot dog mulai tahun 2026. Namun belum disebutkan berapa besaran anggaran robodog ini.
"Tidak perlu proses latihan dengan tenaga pawang, tahan cuaca ekstrem dan sebagainya," kata Sandi di Jakarta, Senin (30/6).
Sementara itu, robot humanoid dinilai efektif untuk melakukan pemindaian wajah dan pemantauan pelanggaran lalu lintas secara elektronik. Sandi menyebut, robot tersebut dapat lebih dinamis karena memiliki kemampuan bergerak bebas dan pandangan 360 derajat.
"Seperti saya sampaikan, robot tersebut sudah dipakai oleh Kepolisian China untuk membantu patroli kepolisian, Dubai juga sudah menggunakan robot untuk memberikan pelayanan perpanjangan SIM dan lainnya," jelasnya.
Sandi juga menekankan, penggunaan robot oleh aparat keamanan bukan hal baru. Negara-negara seperti Thailand, China, hingga Singapura sudah lebih dulu memanfaatkannya.
Oleh karena itu, Polri berharap robot tersebut dapat berfungsi untuk pengawasan dan pemantauan di lokasi berbahaya seperti gedung terbengkalai atau area bencana. Juga untuk penanganan situasi berbahaya termasuk penjinakan bahan peledak dan penyanderaan serta pencarian dan penyelamatan korban dalam bencana alam maupun kebakaran.
"Yang menjadi harapan juga robot-robot dapat dikembangkan untuk mengoptimalkan tugas-tugas kepolisian dalam rangka harkamtibmas, pelayanan publik maupun penegakkan hukum yang lebih presisi, humanis, transparan dan akuntabel," tandasnya.