c

Selamat

Sabtu, 27 April 2024

NASIONAL

28 Maret 2024

14:15 WIB

Polri Antisipasi Serangan Terorisme Jelang Dan Saat Lebaran 2024

Antisipasi serangan terorisme jelang dan saat Lebaran 2024 ini telah disiapkan, baik oleh Densus 88 Antiteror Polri, BNPT, maupun jajaran intelijen

Editor: Faisal Rachman

Polri Antisipasi Serangan Terorisme Jelang Dan Saat Lebaran 2024
Polri Antisipasi Serangan Terorisme Jelang Dan Saat Lebaran 2024
Asisten Kapolri Bidang Operasi (Assop) Irjen Pol. Verdianto Iskandar Bitticaca memberikan keterangan kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (28/3/2024). ANTARA/Laily Rahmawaty

JAKARTA - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengantisipasi berbagai potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) selama liburan Lebaran 2024. Salah satunya ancaman terorisme.

Menurut Asisten Kapolri Bidang Operasi (Assop) Irjen Pol. Verdianto Iskandar Bitticaca, isu terorisme sedang marak, menyusul aksi teror di gedung konser Moskow, Rusia. "Jadi, memang sekarang isu terorisme yang lagi marak, apalagi kemarin kejadian di Rusia," kata Verdianto dalam acara Latpaops Operasi Ketupat 2024 di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (28/3).

Jenderal polisi bintang dua itu menjelaskan, umumnya ada perilaku meniru aksi teror di luar negeri yang baru saja terjadi. "Memang kadang kala ada kejadian di luar negeri ini menjadi role model oleh pelaku-pelaku yang ada di Indonesia," serunya.

Hal tersebut yang menjadi atensi jajaran Polri yang tergabung dan misi tugas Operasi Ketupat 2024, yakni mengantisipasi terjadinya letupan (aksi terorisme). Polri, kata dia, telah menghadiri rapat koordinasi yang dipimpin Menko Polhukam membahas antisipasi serangan teroris usai aksi teror di Rusia terjadi.

"Ikut juga kami antisipasi, dan sudah dirapatkan dengan Menko Polhukam," ujar Verdianto.

Langkah antisipasi ini telah disiapkan, baik oleh Densus 88 Antiteror Polri, BNPT, maupun jajaran intelijen. "Semua sudah melakukan langkah-langkah antisipasi dan memonitor semua jaringan terorisme di Indonesia," serunya.

Baik Polri maupun BNPT mencatat pada tahun 2023, nihil terjadi kasus serangan terorisme. Hanya saja, Densus 88 Antiteror Polri selama 2023 menangkap dan mengungkap 143 tersangka teroris yang tersebar di wilayah Indonesia. Penangkapan ini, menurut dia, merupakan upaya Polri dalam memberantas terorisme di Tanah Air.

Cegah Serangan
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Mohammed Rycko Amelza Dahniel mengungkapkan dua cara yang dilakukan pihaknya untuk mencegah serangan teror Moskow, Rusia, terjadi di Indonesia.

"Pertama, membangun public resilience (ketahanan publik)," kata Rycko di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta, Senin (25/3).

Rycko menjelaskan, membangun ketahanan publik dilakukan dengan cara meningkatkan pengetahuan sehingga masyarakat memahami, segala bentuk serangan teror merupakan tragedi kemanusiaan yang menghancurkan peradaban. Bahkan, lanjut dia, tidak ada satu pun agama yang mengajarkan tindakan teror.

"Kedua, melakukan penegakan hukum yang efektif juga dalam rangka tindakan pencegahan. Supaya apa? Supaya para pelaku teror, saudara kita yang masih tersesat, yang masih meyakini melakukan kekerasan adalah merupakan suatu kebenaran, dia harus meyakini itu salah," ujarnya.

Dia menjelaskan, penegakan hukum dimulai dengan menangkap pelaku teror, memberikan hukuman, dan melakukan rehabilitasi melalui program deradikalisasi. Menurut dia, program deradikalisasi memuat persiapan pelaku teror untuk kembali ke lingkungan masyarakat, termasuk memikirkan pekerjaan.

Kendati demikian, dia menjelaskan dua cara tersebut merupakan upaya mitigasi yang dilakukan pihaknya karena serangan teror Moskow, dinilai dapat menginspirasi peristiwa serupa di tanah air.

"Bisa saja. Bisa saja menjadi inspirasi, tetapi inspirasi apa yang mau diambil? Inspirasi untuk melakukan kekerasan? Inspirasi untuk melakukan kekejian? Inspirasi atas nama agama? Inspirasi apa?" kata Rycko.

Sebelumnya, sebuah serangan teroris terjadi di gedung konser Crocus City Hall yang terletak di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di Barat Ibu Kota Rusia, Moskow, Jumat (22/3) waktu setempat. Berdasarkan data Komite Penyelidikan Rusia pada hari Sabtu (23/3), melansir Sputnik, jumlah korban tewas dalam serangan tersebut dikabarkan telah bertambah menjadi 133 orang.

Melansir TASS, Pengadilan di Distrik Basmanny, Moskow, menahan tersangka keempat penyerang Crocus City Hall, Muhammadsobir Fayzov sejak Senin hingga 22 Mei 2024. Sidang pengadilan berlangsung secara tertutup. Menurut penyelidikan, Fayzov bertugas merekam peristiwa serangan di gedung konser.

Hingga kini, pengadilan telah menangkap keempat terdakwa, yakni Dalerdzhon Mirzoyev, Saidakrami Rachabalizodu, Shamsidin Fariduni, dan Muhammadsobir Fayzov.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan bahwa hingga Sabtu (23/3) tidak ada WNI yang menjadi korban dalam serangan tersebut.

"KBRI Moskow segera berkoordinasi dengan otoritas setempat dan menjalin komunikasi dengan masyarakat Indonesia di Rusia," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI Judha Nugraha melalui pernyataan tertulis di Jakarta, Sabtu (23/3).

Powered by Froala Editor


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar