11 Januari 2024
18:32 WIB
PEKANBARU - Direktorat Reserse Kriminal Kepolisian Daerah Riau, membekuk pria berinisial DA (39) atas dugaan pencurian aset digital kripto. Pelaku diduga meretas akun korbannya sejak 2017 hingga memperoleh aset senilai Rp5,1 miliar.
"Asetnya ada rumah, tiga mobil mewah dan berbagai sepeda motor dengan total aset Rp5,1 miliar," kata Direktur Krimsus Polda Riau Komisaris Besar Polisi Nasriadi saat pengungkapan kasus di Pekanbaru, Kamis (11/1).
Nasriadi menjelaskan, DA menggunakan link (tautan) palsu akun Metamask atau dompet digital kripto dan menyebarkannya di berbagai media sosial. Tautan tersebut berisikan pemberitahuan penutupan akun Metamask, sehingga korban merasa harus segera memasukkan ID dan password yang kemudian tersimpan ke email DA.
"Lalu tersangka bisa masuk ke akun korban dan mengeruk saldo untuk dikirim ke akun Indodax miliknya. Dari sana, DA melakukan pembelian koin ETH (Ethereum)," terangnya.
Setelah koin ETH dibeli, maka tersangka akan menunggu harga koin ETH naik untuk dijual kembali. Setelah dikonversikan ke rupiah, uang tersebut ditransfer ke rekening miliknya.
Hingga kini, aparat kepolisian masih menelusuri keterkaitan pelaku lain dalam perkara ini maupun kepemilikan aset lain dari DA. Selain itu Nasriadi juga mengimbau masyarakat untuk tak langsung meng-klik tautan yang muncul dari telepon pintar maupun komputer.
Pelaku sendiri dijerat Ayat (1) juncto Pasal 48 Ayat (1) dan/atau Pasal 30 Ayat (2) juncto Pasal 46 Ayat (2) UU Nomor 1 Tahun 2024, tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik. Pelaku diancam hukuman sembilan tahun penjara dan denda maksimal Rp3 miliar.
Makin Marak
Sekadar informasi, saat ini, pembobolan, peretasan atau penipuan yang menyasar aset kripto memang makin marak. Hal ini seiring dengan makin meningkatnya popularitas aset kripto sebagai instrumen investasi.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan nilai transaksi aset kripto mencapai Rp17,09 triliun per November 2023. begitu juga dengan jumlah investor aset kripto domestik yang mencapai 18,25 juta investor atau mengalami peningkatan 190 ribu investor per November 2023 dibandingkan bulan sebelumnya.
Pertumbuhan jumlah pelanggan aset kripto di Indonesia, memang terus meningkat. Dari semula 11,2 juta investor pada akhir 2021, telah meningkat menjadi 16,7 juta investor pada akhir 2022.
“Nilai transaksi aset kripto mulai menunjukkan tren meningkat setelah cenderung mengalami penurunan sejak pandemi covid-19,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi beberapa waktu lalu.
Potebsi yang besar inilah yang membuat perusahaan keamanan siber Kaspersky mengingatkan soal ancaman phishing baru yang ditujukan kepada pengguna aset kripto di seluruh dunia.
Kasperky melansir, sejumlah taktik terus berkembang digunakan oleh penjahat siber. Hal ini tentu mencerminkan meningkatnya minat terhadap aset kripto. Selama musim semi 2023, misalnya, Kaspersky telah mendeteksi dan menggagalkan lebih dari 85.000 email penipuan, termasuk yang menargetkan hot dan cold wallet.
Kaspersky juga telah merilis laporan mendalam untuk mengungkapkan rincian dari dua teknik serangan email yang berbeda ini. Saat ini terdapat lebih dari 400 juta pemilik dompet aset kripto di seluruh dunia, sebagaimana diungkapkan oleh Crypto.com.
Lonjakan popularitas hot crypto wallet terjadi karena kemudahan aksesnya. Layanan penyimpanan online seperti bursa kripto dan aplikasi khusus menjadi target utama bagi penjahat siber karena koneksi internet yang terus terhubung.
Serangan phishing yang ditujukan pada pengguna hot crypto wallet biasanya menggunakan taktik yang relatif sederhana, seringkali mengeksploitasi individu yang kurang berpengalaman dalam hal teknologi. Penjahat siber, lalu menyamar sebagai penukaran kripto terkenal melalui email penipuan, mengajak pengguna untuk memvalidasi transaksi atau mengonfirmasi keamanan dompet mereka.
Korban yang tidak curiga kemudian diarahkan ke halaman web palsu yang meminta mereka memasukkan seed phrase, yaitu elemen penting untuk pemulihan dompet. Dengan mendapatkan akses ke frase awal itu, penipu dapat mengambil alih dompet korban dan mentransfer dana ke akun mereka sendiri.