c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

NASIONAL

07 Juli 2025

13:00 WIB

21 Pesawat di Bandara Soetta Gagal Terbang Akibat Layang-layang

Airnav catat 21 penerbangan di Bandara Soetta gagal terbang karena layang-layang warga sekitar tempat itu.

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>21 Pesawat di Bandara Soetta Gagal Terbang Akibat Layang-layang</p>
<p>21 Pesawat di Bandara Soetta Gagal Terbang Akibat Layang-layang</p>

Beberapa pesawat penerbangan terparkir di area Terminal Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.ANTARA /Azmi Samsul Maarif

TANGERANG - Sebanyak 21 pesawat batal terbang dan mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, periode 4-6 Juli akibat layang-layang warga.

Demikian data yang dihimpun Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau Airnav Indonesia.

“Semua karena layang-layang di area Bandara Soekarno-Hatta," kata Direktur Utama AirNav Indonesia, Capt. Avirianto Suratno di Tangerang, Senin (7/7).

Airnav Indonesia memberikan peringatan keras kepada masyarakat untuk tidak bermain layang-layang di sekitar bandara. Khususnya, di area yang menjadi jalur perlintasan lepas landas dan pendaratan pesawat Bandara Soetta.

Baca juga: Ini Bahaya Main Layangan Di Sekitar Bandara 

"Kami menyayangkan bahwa hari ini masih saja ada masyarakat yang tidak mengindahkan imbauan untuk tidak menerbangkan layang-layang di area sekitar bandara untuk menjaga keselamatan penerbangan," ujar Avirianto dikutip dari Antara.

Saat terjadi gangguan, Airnav selalu mengeluarkan peringatan khusus kepada pilot atau Notice to Airman (Notam) terkait gangguan layang-layang di area bandara.

Melalui Notam Nomor A1912/25 tersebut, lanjut dia, semua lalu lintas penerbangan dari dan menuju Bandara Soetta diperkirakan akan mengalami keterlambatan.

"Alasan kami menerbitkan Notam karena aktivitas penerbangan layang-layang di final approuch area sangat membahayakan keselamatan pesawat yang mau take-off atau landing di Bandara Soekarno-hatta," tuturnya.

Avirianto menambahkan petugas Air Traffic Controller (ATC) terpaksa mengalihkan pendaratan sebanyak sembilan pesawat ke bandara lain (divert), kemudian enam pesawat diperintahkan untuk go around alias membatalkan pendaratan dan terbang kembali, lalu lima pesawat diminta untuk melakukan pembatalan prosedur pendekatan (approach), serta satu pesawat diinstruksikan untuk kembali ke bandara asal (return to base).

Baca juga: Laporan Pilot Soal Gangguan Balon Udara Meningkat  

Airnav memohon maaf kepada seluruh pengguna jasa penerbangan yang terdampak oleh keputusan para pemandu pesawat di menara kontrol Bandara Soetta.

”Alasan petugas kami melakukan itu cuma satu yaitu karena adanya ancaman keselamatan. Tidak lain. Oleh karenanya pada kesempatan ini pula kami memohon dengan sangat kepada masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar bandara untuk tidak menerbangkan layang-layang. Karena itu sangat membahayakan dan sangat mengancam keselamatan pesawat dan nyawa para penumpangnya," ucap Avirianto.

Sebagai tindak lanjut untuk mengantisipasi berulangnya kejadian tersebut, AirNav Indonesia melakukan koordinasi secara aktif dengan seluruh pemangku kepentingan, antara lain Otoritas Bandara Wilayah 1, Poles Bandara Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura Indonesia, serta pihak lain yang terkait untuk melakukan penanganan melalui Ground Delay Program (GDP) dan Pre-Departure Clearance (PDC).

"Sekali lagi, kami mengajak seluruh masyarakat, demi keselamatan penerbangan, tolong stop main layang-layang dekat bandara. Mari kita ciptakan langit Indonesia yang aman dan bebas hambatan untuk kegiatan penerbangan," kata dia.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar