25 Juli 2024
17:20 WIB
Pertarungan Pilgub Jakarta Diprediksi Hanya Antara Anies, Ahok, Dan RK
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi mengatakan, kemungkinan munculnya sosok kuat di luar Anies, Ahok, dan Ridwan Kamil dalam pertarungan Pilgub Jakarta sangat kecil
Penulis: Aldiansyah Nurrahman
Editor: Nofanolo Zagoto
Foto ilustrasi pemungutan suara. Antara Foto/Fikri Yusuf
JAKARTA - Indikator Politik Indonesia memprediksi pertarungan Pilgub Jakarta 2024 hanya antara Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, dan Ridwan Kamil (RK). Sebab, dari berbagai survei simulasi Indikator Politik Indonesia, ketiga nama ini selalu berada urutan teratas.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi mengatakan, kemungkinan munculnya sosok kuat di luar Anies, Ahok, dan RK sangat kecil.
“Kalau mau berharap ada kuda hitam, ya antara Ahok dan RK. Anies kan sekarang front runner. Di luar itu sepertinya berat,” jelasnya, saat paparan hasil survei secara daring, Kamis (25/7).
Dalam simulasi top of mind atau dilakukan dengan cara bertanya kepada responden tanpa memberikan informasi atau pilihan yang disodorkan, Anies memeroleh suara 39,7%, Ahok 23,8%, dan RK 13,1%.
Dalam simulasi ini juga muncul nama pemilih, seperti Tri Rismaharini, Erick Thohir, Erwin Aksa, Ahmad Sahroni, dan Heru Budi Hartono. Namun, tidak satu pun nama-nama itu memeroleh persentase di atas 2%.
“Pilihan warga sudah sedemikian mengerucut. Sudah sedemikian mengeras dalam simulasi top of mind. Hanya disisakan 16% saja yang belum bisa menyebut nama secara spontan,” tambah Burhan.
Begitu pun dalam simulasi dengan menyodorkan daftar 40 nama, 16 nama, 11 nama, 9 nama, 4 nama, dan 3 nama hasilnya sama. Anies, Ahok, dan RK selalu tiga besar Pilgub Jakarta.
Dalam simulasi-simulasi itu juga, Anies selalu menempati urutan pertama dan selalu diikuti Ahok. Baru kemudian RK di urutan ketiga.
Adapun survei ini dilakukan pada 18-26 Juni 2024 dengan wawancara tatap muka. Populasi survei merupakan semua warga negara Indonesia di Jakarta yang memiliki hak pilih.
Jumlah sampel mencapai 800 responden dengan penarikan sampel menggunakan teknik multistage random sampling. Margin of error survei ini +- 3,5% dengan tingkat kepercayaan berada di angka 95%.