c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

29 Oktober 2024

12:15 WIB

Pengetahuan Laki-laki Soal Perubahan Iklim Lebih Tinggi Dari Perempuan

Survei mendapati tiga isu yang dikhawatirkan laki-laki adalah politik, korupsi, dan kerusakan lingkungan, sementara yang dikhawatirkan perempuan adalah isu kesehatan, kriminalitas, dan polusi

Editor: Nofanolo Zagoto

<p>Pengetahuan Laki-laki Soal Perubahan Iklim Lebih Tinggi Dari Perempuan</p>
<p>Pengetahuan Laki-laki Soal Perubahan Iklim Lebih Tinggi Dari Perempuan</p>

Foto ilustrasi aksi pawai merespons perubahan iklim. ValidNewsID/Fikhri Fathoni

JAKARTA - Peneliti Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta Aptiani Nurjannah menyampaikan bahwa laki-laki lebih tinggi pengetahuannya terkait perubahan iklim dan transisi energi dibandingkan dengan perempuan.

"Yang mengetahui perubahan iklim, laki-laki 74%, perempuan 68%. Untuk yang tahu transisi energi, laki-laki 23%, perempuan 16%," kata Aptiani Nurjannah di Jakarta, Senin (29/10), seperti dilansir Antara.

Hal ini berdasarkan hasil penelitian bertajuk "Ada Apa dengan Lingkungan, Analisis Gender dan Generasi" yang dilakukan oleh tim survei nasional PPIM UIN Jakarta.

Survei juga menemukan bahwa laki-laki lebih menganggap manusia sebagai penyebab perubahan iklim. Sementara itu, perempuan menganggap manusia dan alam sebagai penyebab perubahan iklim.

Laki-laki lebih banyak setuju penyebab perubahan iklim adalah kegiatan ekonomi, ulah manusia, gaya hidup, dan konspirasi. Sedangkan, perempuan lebih banyak yang setuju tanda akhir zaman sebagai penyebab terjadinya perubahan iklim.

"Laki-laki lebih banyak setuju penyebab perubahan iklim adalah pemerintah, ormas, perusahaan. Sementara perempuan lebih banyak yang setuju perubahan iklim karena individu," katanya.

Kemudian, tiga isu yang dikhawatirkan laki-laki adalah politik, korupsi, dan kerusakan lingkungan. Sementara yang dikhawatirkan bagi perempuan adalah isu kesehatan, kriminalitas, dan polusi.

"Laki-laki lebih khawatir pada isu-isu publik. Jika perempuan lebih concerned ke isu-isu di area privat," katanya.

Perilaku pro-lingkungan yang dilakukan perempuan bersifat privat, seperti membawa kantong belanja, membawa wadah makan dan botol minum, mengonsumsi produk yang isi ulang, hemat air, dan hemat listrik. 

Sementara itu, perilaku pro lingkungan yang dilakukan laki-laki bersifat publik, seperti petisi, donasi, kampanye, kerja bakti lingkungan, mengajak orang untuk peduli lingkungan, dan menegur orang yang buang sampah sembarangan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar