c

Selamat

Sabtu, 27 April 2024

NASIONAL

18 Oktober 2021

19:32 WIB

Pemerintah Ingin Uji Klinis Tahap 3 Obat Covid-19 Dilakukan Di RI

Pemerintah juga tengah menjajaki beberapa obat-obatan antivirus baru yang menjanjikan dan sedang ramai dibicarakan

Penulis: Wandha Nur Hidayat

Editor: Nofanolo Zagoto

Pemerintah Ingin Uji Klinis Tahap 3 Obat Covid-19 Dilakukan Di RI
Pemerintah Ingin Uji Klinis Tahap 3 Obat Covid-19 Dilakukan Di RI
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. ANTARAFOTO/Hafidz Mubarak A

JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah ingin uji klinis tahap ketiga dari sejumlah obat baru untuk covid-19 dilakukan di Indonesia. Hal ini bertujuan agar segera mengetahui kecocokan obat-obatan tersebut untuk masyarakat.

"Untuk obat-obatan yang memang promising, kami akan menawarkan agar uji klinis tahap ketiga juga bisa dilakukan di Indonesia," ujar Budi dalam Keterangan Pers Menteri terkait Hasil Rapat Terbatas Evaluasi PPKM yang disiarkan secara daring, Senin (18/10) sore.

Dia menuturkan, saat ini banyak perkembangan jenis obat yang memberi harapan untuk bisa menangani pandemi covid-19 lebih cepat. Pemerintah telah melakukan uji klinis pada beberapa obat yang terkategori monoclonal antibody, yakni Bamlanivimab dan Etesevimab.

Selain itu, pemerintah juga tengah menjajaki beberapa obat-obatan antivirus baru yang menjanjikan dan sedang ramai dibicarakan. Antara lain Molnupiravir dari perusahaan AS, yakni Merck dan AT-527 yang dikembangkan oleh Roche and Atea Pharmaceuticals.

"Kami juga sedang mempelajari obat yang namanya Proxalutamide yang diproduksi Kintor Pharmaceutical dari China. Jadi kami terus memonitor perkembangan obat-obatan untuk virus covid-19. Sekarang obat-obatan itu sedang memasuki uji klinis tahap 3," ujarnya.

Budi berharap, uji klinis obat-obatan tersebut berjalan baik dan memberi hasil memuaskan, sehingga bisa melengkapi peran vaksin dalam penanganan pandemi covid-19. Dengan demikian, transisi dari pandemi menjadi endemi akan dapat lebih cepat dilakukan.

Target Akhir Tahun
 
Dia mengungkapkan, cakupan vaksinasi covid-19 Indonesia sampai saat ini sudah mencapai 172 juta suntikan. Terdiri dari 108 juta penduduk sudah mendapat suntikan dosis pertama, dan sekitar 63 juta penduduk mendapat suntikan lengkap atau dua dosis.

Kecepatan vaksinasi sudah menembus dua juta suntik per hari selama enam hari, yakni pada 22, 23, 29, dan 30 September serta 13 dan 14 Oktober. Tertinggi mencapai 2,2 juta suntikan per hari. Budi optimistis bisa mendekati 300 juta suntikan sampai akhir tahun nanti.

"168 juta rakyat kita dari target 208 juta atau 80,5%, bisa mendapat akses ke suntikan pertama. Kita perkirakan juga untuk dosis kedua atau vaksinasi lengkap bisa menyentuh 122 juta orang atau sekitar 59% dari target populasi 208 juta orang yang di atas 12 tahun," jelasnya.

Produsen, lanjut Budi, memberi arahan agar cakupan vaksinasi terus dipercepat terutama di ibu kota-ibu kota provinsi yang masih rendah dan beberapa kota yang padat penduduk. Serta di daerah yang akan menggelar acara besar seperti Mandalika.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar