c

Selamat

Jumat, 19 April 2024

NASIONAL

04 Oktober 2022

13:09 WIB

Pemerintah Diminta Pastikan Korban Tragedi Kanjuruhan Dirawat Maksimal

Tragedi Kanjuruhan mesti ditangani benar karena merupakan bencana kemanusiaan.

Penulis: Gisesya Ranggawari

Editor: Leo Wisnu Susapto

Pemerintah Diminta Pastikan Korban Tragedi Kanjuruhan Dirawat Maksimal
Pemerintah Diminta Pastikan Korban Tragedi Kanjuruhan Dirawat Maksimal
Warga berdoa di patung Singa Tegar kawasan Stadion Kanjuruhan, Malang, Senin (3/10/2022) ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani.

JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR, Netty Prasetiyani meminta, pemerintah memastikan rumah sakit dan fasilitas kesehatan memberikan perawatan maksimal kepada korban Tragedi Kanjuruhan, Malang yang terjadi pada Sabtu (1/10). Menurut dia, tragedi ini merupakan bencana kemanusiaan.

"Kementerian Kesehatan (Kemenkes) harus memastikan setiap RS dan faskes memberikan pelayanan terbaik terhadap korban. Ini bukan sekadar bencana sepak bola tapi juga bencana kemanusiaan," papar Netty dalam keterangan tertulisnya, Selasa (4/10).

Dia mendesak agar pemerintah dalam hal ini Kemenkes, untuk turun langsung ke lapangan dan memonitor pelaksanaan perawatan. Netty ingin pemerintah memastikan seluruh korban tidak ada yang terlantar.

"Jangan sampai nanti mengemuka cerita melalui platform media sosial bahwa pasien korban Kanjuruhan terlantar dan tak mendapatkan perawatan maksimal," tegas Wakil Ketua Fraksi PKS ini.

Selain itu, Netty menilai pemerintah juga perlu melakukan pendataan jumlah korban secara valid. Lantaran sejauh ini data jumlah korban masih simpang siur, versi pemerintah 125 korban meninggal, sedangkan versi Aremania lebih dari 200 orang meninggal.

Pemerintah mesti memiliki data akurat dan memastikan seluruh korban dan keluarga korban mendapatkan hak yang sama seperti santunan dan sebagainya. Sambil upaya investigasi dan pengusutan tragedi ini terus berjalan.

Dia menambahkan, kronologi, penyebab, aspek kelalaian penyelenggara hingga potensi pelanggaran personel harus diungkap secara transparan ke publik. Hal ini diperlukan demi keadilan korban dan keluarga korban.

"Saya harap setelah ini segala sesuatunya harus dapat diantisipasi sejak awal. Jangan baru terkejut setelah timbul korban akibat salah prosedur. Masyarakat juga harus waspada menjaga keselamatan dirinya," urai Netty lagi.

Sejumlah 30 korban tragedi usai laga BRI Liga 1 Arema FC vs Persebaya masih dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang. 

Mereka dirawat di ruang ICU dan high care. Puluhan korban itu menjalani rawat inap karena khawatir kondisinya memburuk.

Para pasien yang sedang menjalani rawat inap dalam kondisi sedang hingga berat. Kondisi kesadaran mereka menurun, sesak nafas, hingga patah tulang. Terdapat tujuh Aremania dengan kondisi berat yang dirawat di ruang ICU. Lalu, pasien dengan kondisi ringan sebanyak 23 orang.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar