03 Oktober 2022
12:31 WIB
Penulis: Aldiansyah Nurrahman
Editor: Leo Wisnu Susapto
JAKARTA – Pemerintah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta atau TGIPF untuk mengungkap tragedi sepakbola di Kanjuruhan, Malang yang memakan korban jiwa 125 orang pada Sabtu (2/10).
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyampaikan dirinya akan memimpin langsung TGIPF.
Anggota-anggota dari tim gabungan ini, disampaikan Mahfud, akan ditetapkan paling lama dalam 24 jam ke depan.
Adapun susunan dari anggotanya TGIPF ini nantinya terdiri dari pejabat atau perwakilan kementerian yang terkait, organisasi profesi olahraga sepak bola, pengamat, akademisi, dan media massa.
“Itu yang tugasnya kira-kira akan bisa diselesaikan, diupayakan selesai dalam dua atau tiga minggu ke depan,” ujarnya, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (3/10).
Pembentukan TGIPF ini, diungkapkan Mahfud, sebagai salah satu bentuk uraian instruksi yang disampaikan Presiden Joko Widodo kemarin agar penyebab kasus sepak bola yang terjadi pada pertandingan Persebaya dan Arema Malang ini terungkap.
Sebelumnya diberitakan, terjadi kerusuhan usai laga Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Kerusuhan membuat banyak korban meninggal dan luka-luka. Dugaan sementara, para korban terinjak-injak suporter lain, serta sesak nafas akibat semprotan gas air mata jajaran keamanan.
Mahfud menyebutkan, Indonesia adalah negara terbesar ketiga di dunia yang menelan korban jiwa paling banyak di dunia dalam satu kasus sepakbola.
“Kalau tidak bertambah menjadi negara terbesar ketiga di dunia yang perpesepakbolaannya memakan korban jiwa terbesar,” jelas dia.
Lebih rinci, dia memaparkan tiga negara terbesar yang menelan korban jiwa terbanyak itu antara lain Peru dengan jumlah korbannya mencapai 328 korban jiwa, Ghana 126 korban jiwa, Indonesia dengan 125 korban jiwa.
Mahfud menyebutkan kondisi saat ini masih ada sejumlah korban yang dirawat di rumah sakit. Dia berharap tidak ada lagi korban jiwa yang muncul.
Pemerintah, disebut Mahfud sangat terpukul dengan peristiwa yang terjadi di Kanjuruhan tersebut.
Presiden Joko Widodo juga telah menyampaikan ucapan belasungakwa sebesar-besarnya kepada seluruh korban, serta menginstruksikan kepada kementerian/lembaga untuk mengatasi persoalan ini.