c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

04 Juli 2024

08:47 WIB

Pemda Diminta Waspada Munculnya Koloni WNA

Tanpa pengawasan, koloni WNA berpotensi menimbulkan kriminalitas yang merugikan daerah.

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>Pemda Diminta Waspada Munculnya Koloni WNA</p>
<p>Pemda Diminta Waspada Munculnya Koloni WNA</p>

Polisi memeriksa pelaku pencurian truk yang merupakan WNA asal Britania Raya Damon Anthony Alexander Hills di Unit Reskrim Polsek Kuta Utara, Badung, Bali, Senin (10/6/2024). AntaraFoto/Nyoman Hendra Wibowo.

JAKARTA - Kemenko Polhukam mengumpulkan informasi banyaknya warga negara asing (WNA) berkoloni di Bali. Kondisi tersebut mesti dipantau pemerintah daerah agar WNA wajib mengikuti peraturan adat setempat dan hukum Indonesia.

Jika dibiarkan semena-mena tanpa diawasi, koloni ini kemudian hari menjadi patologi. Lalu, melahirkan kelompok-kelompok kriminal yang mengganggu keamanan masyarakat lokal dan wisatawan lain.

“Khususnya Warga Negara Rusia, mereka bermukim juga berbisnis di sini, ada penyewaan mobil, motor. Dari sisi perbankan, mereka bisa menabung di sini, dengan berbagai risiko,” ujar Staf Ahli Ideologi dan Konstitusi Kemenko Polhukam Andry Wibowo pada Rembug Gerakan Indonesia Tertib (GIT) di Kabupaten Badung, Bali, Rabu (3/7).

Kemenko Polhukam tidak anti dengan kehadiran WNA atau wisatawan mancanegara karena mereka juga memberi andil terhadap pendapatan. Namun, urai Andry, jika permasalahan oleh warga asing terus berlanjut maka yang ditakuti adalah hilangnya kekhasan Bali dan Indonesia.

“Ini agar tidak menjadi patologi di kemudian hari yang mempersulit kita sendiri dalam menertibkan situasi yang tumbuh dan berkembang dari geng-geng kriminal asing,” kata dia.

“Kemarin juga ada pabrik narkoba di Canggu yang digrebek Bareskrim Polri, ini juga menjadi peringatan harus waspadai patologi yang dibawa oleh geng-geng kriminal yang datang ke Bali ini,” tegas Andry.

Untuk itu, Andry meminta kerja keras dan inovasi ekstra dari seluruh pihak terutama dalam hal membangun karakter manusia, sebab menurut dia ini yang menjadi landasan dalam membangun negara.

Dia mencontohkan China dan Vietnam yang semakin maju. Bukan karena penduduknya banyak atau semata-mata kekayaan alamnya. Namun, karena pemerintah fokus kepada pembangunan karakter manusianya.

Sementara itu di Indonesia menurutnya kesadaran masyarakat masih kurang, dan ini yang menjadi contoh bagi orang luar ketika mereka datang ke Indonesia.

“Yang mengherankan kalau kita berada di negara tetangga seperti Singapura kita menjadi tertib, mau antri, berkendara sesuai aturan padahal tidak ada petugas yang mengawasi, jadi rasa tertib merupakan kombinasi dari berbagai sistem dan ekosistem ketertiban serta pola pikir yang terbangun dari karakter seseorang,” lanjut dia,


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar