18 Januari 2025
15:20 WIB
PBNU Sebut Konsesi Tambang Bukan Untuk Jadikan NU Naga Ke-10
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf mengingatkan orientasi NU tidak boleh terdistraksi ke arah ekonomi meski ada konsesi tambang, haluan utama NU adalah tentang keluarga dan pendidikan
Penulis: Aldiansyah Nurrahman
Editor: Nofanolo Zagoto
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf. Antara Foto/Asprilla Dwi Adha
JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengatakan dalam mengelola usaha, termasuk terkait konsesi tambang tidak bermaksud menjadikan NU sebagai entitas bisnis besar.
“Kita bukannya mau mengembangkan diri menjadi satu entitas bisnis raksasa, misalnya, habis ini kita jadi konglomerat sendiri, menjadi naga ke-10, misalnya begitu. Kan enggak,” katanya, Workshop Pra-Kongres Pendidikan NU yang diikuti secara daring, Sabtu (18/1).
Dia menjelaskan, gerakan ekonomi seperti ini merupakan pendukung NU saja, bukan utama. Sebab, NU bukan organisasi bisnis.
“Ini organisasinya ulama. Kalau ada bisnis yang dikerjakan untuk menghasilkan revenue, semata-mata itu untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan operasi organisasi itu saja,” ujar Gus Yahya.
Gus Yahya mengatakan, isu ekonomi sedang besar. Ada jajaran NU yang bertanya kepadanya bagaimana supaya cabang NU bisa mempunyai usaha.
Namun, ia mengingatkan orientasi NU tidak boleh terdistraksi ke arah ekonomi. Gus Yahya menegaskan, haluan utama NU adalah tentang keluarga dan pendidikan.
Keekonomian hanya sebagai pendukung yang bisa dilakukan sambil organisasi berjalan. “Kalau kita bisa lakukan misalnya ya kita tidak lagi bergantung kepada donasi, tidak bergantung pada belas kasihan orang, katakanlah, tapi kita bisa pilih sendiri kalau kita berhasil,” katanya.
Sebelumnya, terkait dengan konsesi tambang, Gus Yahya memastikan PBNU memenuhi standar pengelolaan dampak lingkungan akibat aktivitas penambangan seiring dengan telah diperoleh izin tentang wilayah izin usaha pertambangan khusus (WIUPK).
"Insyaallah semua standar pengelolaan dampak lingkungan dari penambangan itu akan dipenuhi oleh NU nantinya, sebagaimana yang dipersyaratkan oleh pemerintah," jelasnya, Senin (13/1).
Gus Yahya mengatakan pemberian konsesi tambang kepada PBNU merupakan agenda pemerintah. Jadi, pihaknya tak pernah meminta maupun mencari-cari.