17 Juni 2025
09:18 WIB
Paruh Tahun 2025, 66 Jenazah PMI Dipulangkan ke NTT
Dari semua jenazah PMI asal NTT yang dipulangkan, hanya empat yang berangkat sesuai peraturan berlaku.
Editor: Leo Wisnu Susapto
Pelayanan penjemputan dua jenazah PMI NTT yang bekerja di Malaysia oleh BP3MI NTT di Kupang, Senin (16/6/2025). ANTARA/Yoseph Boli Bataona.
KUPANG - Balai Pelayanan Perlindungan dan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat 66 pekerja migran Indonesia (PMI) asal provinsi itu meninggal dunia dan dipulangkan ke NTT selama Januari hingga pertengahan Juni 2025.
“Hari ini kami menjemput dua PMI asal NTT yang meninggal di Malaysia. Saat ini sampai dengan pertengahan Juni 2025 total sudah 66 jenazah PMI NTT,” kata Penyuluh Hukum Ahli Pertama BP3MI NTT Steven Gunawan di Kupang, Senin (16/6) dikutip dari Antara.
Dia melanjutkan, dari total yang meninggal, hanya empat yang awalnya berangkat memenuhi persyaratan lengkap. Sisanya, nonprosedural atau pekerja migran ilegal.
“Imbauan dari kami untuk masyarakat yang ingin bekerja ke luar negeri, utamakanlah proses resmi sesuai aturan berlaku. Jangan percaya calo apalagi keluarga yang mengajak lewat jalur ilegal,” tegas Steven.
Baca juga: Bekerja di Luar Negeri Jangan Lupa Perjanjian Kerja Resmi
Dia sampaikan kebanyakan yang terjadi saat ini adalah pola migrasi akibat ajakan keluarga yang sudah lama bekerja di luar negeri khususnya Malaysia.
“Biasanya mereka yang sudah duluan di luar negeri akan menelepon keluarga di kampung untuk diajak bekerja tapi lewat jalur tidak resmi,” urai dia.
Karena itu, Pemprov NTT menyerukan pada warganya untuk tidak memilih jalur tersebut. Selain karena ilegal, para pekerja migran tidak akan mendapat jaminan hukum sehingga rentan terkena berbagai risiko.
Baca juga: Calon Pekerja Migran Jangan Tergoda Calo
Kedua jenazah yang dipulangkan dari Malaysia menggunakan Pesawat Garuda GA 456 pada Senin, (16/6) atas nama Kornelis Kolo dan Kadir bin Kaseem alias Paulus Payon Doni.
Almarhum Kornelis berasal dari Desa Puor B, Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata. Sementara almarhum Kadir berasal dari Desa Nelelamawangi, Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur.
“Kedua jenazah masih disemayamkan semalam di Kupang, sebelum esok harinya dipulangkan dengan kapal ke Flores,” tutup Steven.