c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

25 September 2024

14:17 WIB

Partisipasi Pemilih di Pilkada Jakarta 2024 Diprediksi Turun

Partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 diprediksi turun karena faktor Anies Baswedan tak menjadi kandidat di pilkada tersebut.  

Penulis: Gisesya Ranggawari

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>Partisipasi Pemilih di Pilkada Jakarta 2024 Diprediksi Turun</p>
<p>Partisipasi Pemilih di Pilkada Jakarta 2024 Diprediksi Turun</p>

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Antara Foto/Bayu Pratama S.

JAKARTA - Peneliti Senior Indopol Survei & Consulting, Nur Iswan memprediksi, partisipasi pemilih di pemilihan gubernur (Pilgib) Jakarta 2024 menurun dibandingkan Pilgub 2012 atau 2017. Salah satu alasannya karena Gubernur pertahana, Anies Baswedan gagal maju pada Pilgub Jakarta 2024 ini.

"Salah satu faktor gagalnya Anies Baswedan kembali maju Pilkada lantaran tidak ada kesepakatan parpol pengusung," jelas Iswan dalam keterangannya, Rabu (25/9) di Jakarta.

Dia menjelaskan, selain itu ada pun beberapa faktor lain seperti kecacatan proses pengumpulan KTP dari calon independen. Lalu dekatnya waktu pilkada dengan pileg dan pilpres, menyebabkan warga Jakarta cenderung lelah dan jenuh berpolitik. 

Selanjutnya, potensi munculnya sikap apatis karena ada pandangan bahwa siapapun gubernur dan wakil gubernur terpilih, tidak terlalu berdampak langsung terhadap kehidupan masyarakat Jakarta.

"Kombinasi hal tersebut berpotensi sangat signifikan dalam mempengaruhi animo warga Jakarta untuk datang ke TPS. Ini yang perlu diwaspadai," kata alumni School of Publicy and Administration Carleton University Canada ini.

Menurut Iswan, partisipasi pemilih rendah ini merupakan bentuk ketidakberhasilan dan ketidaksehatan demokrasi di Jakarta. KPU maupun Bawaslu serta para kandidat wajib hukumnya mendorong dan memotivasi pemilih untuk menggunakan hak pilihnya.

Dalam catatan Indopol ada sekitar 8.214.007 pemilih yang telah ditetapkan dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) KPU Jakarta Tahun 2024 ini yang tersebar di 14.835 TPS. Sementara itu, DPT 20017 adalah Jumlah totalnya 7.108.589 yang tersebar di kurang lebih dari 13.023 TPS.

“Dari jumlah tersebut, tingkat partisipasinya hanya 75%. Di putaran pertama dan agak naik sedikit menjadi 78% di putaran kedua. Kenaikan ini didorong oleh pertarungan head to head, Ahok-Djarot vs Anies-Sandi," beber Iswan.

Dia menyarankan KPU untuk gencar mempromosikan soal pentingnya Pilkada ini dan para kandidat turun ke lapangan dan mendekati pemilih agar mereka menggunakan hak pilihnya. 

"Tapi, sayangnya hanya dua pasangan kandidat yang amat berkepentingan dan bisa mendongkrak tingkat partisipasi pemilih. Yakni RK-Suswono dan Pram-Rano," tutur Iswan.

Dalam pertarungan Pilgub Jakarta 2024 terdapat tiga pasang calon, yaitu paslon nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono, nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana dan nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno.

Hal tersebut menjadi anomali, lantaran berbagai hasil survei elektabilitas menempatkan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama di peringkat atas. Namun, keduanya gagal maju karena tidak mendapatkan dukungan partai. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar