c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

01 November 2025

14:59 WIB

Papua Punya 428 Bahasa Ibu, Tapi Banyak Yang Terancam Punah

Balai Bahasa Papua mencatat 428 bahasa ibu di Papua, namun sebagian besar memiliki jumlah penutur yang sangat sedikit, bahkan beberapa hanya menyisakan satu hingga dua orang penutur saja

Editor: Nofanolo Zagoto

<p>Papua Punya 428 Bahasa Ibu, Tapi Banyak Yang Terancam Punah</p>
<p>Papua Punya 428 Bahasa Ibu, Tapi Banyak Yang Terancam Punah</p>

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan melakukan studi banding implementasi pembelajaran bahasa Sentani di SMA Negeri 1 Sentani, di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. ANTARA/Agustina Estevani Janggo


SENTANI - Balai Bahasa Provinsi Papua mencatat terdapat 428 bahasa ibu di Tanah Papua. Jumlah ini yang menjadikan Papua wilayah dengan jumlah bahasa daerah terbanyak di Indonesia, meskipun sebagian besar kini terancam punah.

Widyabasa Ahli Madya Balai Bahasa Provinsi Papua Antonius Maturbongs, Sabtu (1/11) mengatakan, sebagian besar bahasa daerah tersebut memiliki jumlah penutur sangat sedikit, bahkan beberapa di antaranya tersisa satu hingga dua orang saja.

"Bahasa Air Matoa di Kaimana, Provinsi Papua Barat misalnya, kini sudah punah, karena penuturnya tinggal satu orang. Kondisi ini menjadi alarm penting bagi kita semua untuk segera melakukan upaya pelestarian," katanya, seperti dilansir Antara.

Menurut Antonius, kebersamaan ratusan bahasan daerah menunjukkan kekayaan budaya Papua yang luar biasa. Namun, tanpa langkah nyata perlindungan dan pendidikan, bahasa-bahasa itu akan hilang dalam waktu dekat.

"Balai Bahasa Provinsi Papua tidak dapat bekerja sendiri dalam melindungi bahasa daerah, perlu dukungan pemerintah kabupaten dan kota, sekolah, tokoh masyarakat, dan lembaga adat di seluruh Tanah Papua," ujarnya.

Dia menjelaskan upaya perlindungan bahasa daerah harus dilakukan secara kolaboratif. Pihaknya mendorong pemerintah daerah khusus pelestarian bahasa ibu, seperti yang sudah dilakukan Kabupaten Jayapura juga Kabupaten Merauke.

"Kabupaten Merauke menjadi contoh baik, karena telah memiliki perda perlindungan bahasa daerah dan siap menerapkan muatan lokal bahasa ibu di satuan pendidikan dasar mulai tahun depan," katanya.

Dia menambahkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Merauke telah dilatih melalui bimbingan teknis tiga hari dan bersiap untuk mengimplementasikan pembelajaran muatan lokal di daerahnya.

"Kami berharap kabupaten/kota di Tanah Papua mencontoh langkah tersebut agar pembelajaran bahasa daerah dapat berjalan sistematis dan menjadi bagian dari kurikulum pendidikan yang melestarikan identitas lokal," ujarnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar