11 Oktober 2025
09:58 WIB
PAM Jaya Bakal Pasok Air ke Kepulauan Seribu
Panjang pipa air bersih untuk kebutuhan penduduk dan wisata di Kepulauan Seribu diperkirakan 110 km.
Editor: Leo Wisnu Susapto
Ilustrasi-Pemasangan pipa air bersih. AntaraFoto/Alif Bintang.
JAKARTA - Perumda PAM Jaya menyiapkan rencana membangun jalur pipa (pipanisasi) pasokan air bersih langsung dari daratan Jakarta ke Kepulauan Seribu.
"Program ini merupakan hasil tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan pihak mitra ahli (expertise) yang akan mendukung pembangunan jaringan perpipaan sepanjang sekitar 110 kilometer," kata Direktur Operasional Perumda PAM Jaya Syahrul Hasan di Jakarta, Jumat (10/10) dikutip dari Antara.
Syahrul menyebut, gagasan muncul saat Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno berkunjung ke Turki dan mempelajari sistem suplai air bersih atau air minum di sana.
Menurut dia, saat ini suplai air bersih untuk masyarakat Kepulauan Seribu masih mengandalkan teknologi Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) dan Brackish Water Reverse Osmosis (BWRO).
"Lalu, langsung disalurkan kepada masyarakat. Ada juga BWRO dengan memanfaatkan air tanah,” jelas Syahrul.
Dia mengatakan jaringan pipa ini akan menghubungkan delapan pulau pemukiman yang menjadi prioritas layanan PAM Jaya.
"Tentu, yang menjadi tantangan adalah lalu lintas laut di sekitar pulau-pulau yang akan dilalui pipa," ujar Syahrul.
Saat ini, kata dia, PAM Jaya masih mengkaji pipa yang akan dibuat mengapung (floating pipeline) atau dipasang dengan sistem lain.
Proyek pipanisasi ini diharapkan menjadi terobosan besar untuk mencapai target 100% cakupan layanan air bersih pada tahun 2029.
"Kami berharap proyek ini dapat terealisasi segera, sebelum tahun 2029," ucapnya.
Lebih lanjut, Syahrul menyebut, biaya pokok produksi air bersih dengan sistem SWRO di Kepulauan Seribu saat ini masih sangat tinggi, yakni sekitar Rp40 ribu per meter kubik. Masyarakat hanya membayar Rp1.000 hingga penggunaan per tiga meter kubik.
"Secara bisnis memang tidak ada keuntungan karena biaya produksinya jauh di atas tarif pelanggan. Tapi jika air bisa langsung didorong dari Jakarta, tentu akan ada efisiensi besar yang bisa kami capai," paparnya.
Syahrul menyebut, masih membahas terkait teknis dan ekonomi dengan pendampingan dari para ahli. PAM Jaya berharap, proyek pipanisasi ini dapat segera dimulai dan menjadi solusi permanen atas keterbatasan air bersih di Kepulauan Seribu.
Sementara itu, mewakili LIGA Pro Jakarta M Syaiful Jihad sangat mendukung rencana Perumda PAM Jaya untuk menyuplai kebutuhan air bersih di Kepulauan Seribu melalui jaringan perpipaan dari daratan Jakarta.
"Kepulauan Seribu adalah destinasi wisata unggulan yang harus berkelas internasional dengan ketersediaan air bersih memadai," katanya.
Direktur Eksekutif Jakarta Public Service (JPS) ini berharap, kajian yang dilakukan Perumda PAM Jaya dapat cepat dituntaskan agar rencana tersebut dapat segera diimplementasikan.
"Kalau ini sudah digunakan di negara-negara lain, tentu ini bukan proyek coba-coba untuk menghadirkan kemanfaatan bagi warga Kepulauan Seribu," ujar dia.