Pakar Jelaskan Dua Fase Gejala Mpox

JAKARTA - Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dari Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Ni Luh Putu Pitawati memaparkan, gejala yang dialami penderita mpox biasanya terbagi ke dalam dua fase.

Pada fase pertama atau fase prodomal, kata Putu, pasien mengalami demam dengan suhu lebih dari 38°C, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau lipatan paha.

"Setelah mengalami keluhan tersebut, dilanjutkan dengan (fase kedua) gejala di kulit berupa ruam kulit. Bisa berupa bercak-bercak kemerahan di kulitnya," ujar Putu dalam gelar wicara daring yang diadakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Rabu (4/9).

Dia melanjutkan, dalam waktu satu hingga dua hari gejala di kulit itu berkembang menjadi benjolan dan lenting berisi cairan. Berbeda dengan cacar air, lenting mpox berada di bagian kulit yang lebih dalam, keras, dan tidak mudah pecah.

"Penyebaran ruam kulitnya bisa mencapai telapak tangan dan telapak kaki," terang Putu.

Dia menambahkan, orang yang diduga bergejala mpox perlu menjalani pemeriksaan untuk memastikan penyakit yang diderita. Selama menunggu hasil pemeriksaan, pasien sudah harus menjalani isolasi mandiri untuk mencegah penularan mpox.

Jika pasien terkonfirmasi mpox dan bergejala ringan, pasien dapat meneruskan isolasi mandiri di rumah. Hal ini perlu didukung dengan lingkungan yang memadai, contohnya memiliki kamar mandi sendiri. Keluarga juga akan diedukasi oleh petugas kesehatan tentang cara mendampingi pasien mpox.

Sementara itu, jika pasien terkonfirmasi mpox dan bergejala berat, perawatan di fasilitas kesehatan diperlukan. Hal ini untuk mencegah terjadinya infeksi lainnya.

"Untuk mencegah penularan mpox lebih luas, tentunya lakukan cuci tangan agar virus dari luar tidak terbawa ke rumah, kemudian hindari kontak dengan pasien terkonfirmasi mpox," papar Putu memberi saran.