c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

06 Oktober 2025

10:38 WIB

Pakar BRIN Sebut Meteor Jatuh di Laut Jawa

Pakar sebut meteor besar jatuh di Laut Jawa sehingga membuat dentuman dan bola api yang didengar warga pada Minggu (5/10/2025) sore.

Penulis: Gisesya Ranggawari

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>Pakar BRIN Sebut Meteor Jatuh di Laut Jawa</p>
<p>Pakar BRIN Sebut Meteor Jatuh di Laut Jawa</p>

Warga saat menunjukkan cuplikan video viral terkait fenomena suara dentuman keras disertai kemunculan bola api yang diduga meteor di langit Cirebon, Jawa Barat, Minggu (5/10/2025). ANTARA/Fathnur Rohman.


JAKARTA - Profesor astronomi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin menyebutkan, dentuman dan visual bola api yang disaksikan warga di sekitar Cirebon, Jawa Barat disebabkan jatuhnya meteor besar di Laut Jawa.

"Saya menyimpulkan itu adalah meteor cukup besar yang melintas," urai dia dikutip dari siaran pers di Jakarta, Senin (6/10).

Dia menyebutkan meteor tersebut jatuh di wilayah Laut Jawa, setelah sebelumnya melintasi wilayah Kabupaten Kuningan dan Cirebon dari arah barat daya sekitar, Minggu (5/10), pukul 18.35-18.39 WIB.

Suara dentuman yang besar, ujar dia, dihasilkan oleh proses masuknya meteor ke wilayah dengan atmosfer yang lebih rendah.

"Ketika memasuki atmosfer yang lebih rendah, (maka) menimbulkan gelombang kejut berupa suara dentuman dan terdeteksi oleh BMKG Cirebon pukul 18.39.12 WIB," jelas dia.

Baca juga: Mengenal Sejarah Hari Asteroid Sedunia  

Thomas juga menyebut dentuman dan cahaya yang disaksikan oleh masyarakat tidak menimbulkan bahaya apapun.

Kepala Tim Kerja Prakiraan, Data, dan Informasi BMKG Kertajati Muhammad Syifaul Fuad dikutip dari Antara di Cirebon, Minggu (5/10) mengatakan masih melakukan pengumpulan data awal terkait fenomena tersebut.

Dia menjelaskan dari sisi meteorologi, suara dentuman dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti sambaran petir, aktivitas gempa bumi atau peristiwa longsor.

Namun, kata dia, kondisi cuaca di wilayah Cirebon dan sekitarnya saat kejadian dinyatakan cerah berawan.

Fuad menegaskan hingga kini belum mencatat, adanya aktivitas cuaca ekstrem atau fenomena meteorologis yang signifikan di wilayah tersebut.

Selain itu, dia menyampaikan hasil pantauan pun belum menunjukkan adanya aktivitas getaran yang signifikan di wilayah Cirebon.

Pada dasarnya, kata dia, fenomena yang berkaitan dengan meteor merupakan kewenangan lembaga yang membidangi antariksa.

Ia menyebutkan pihaknya tidak memiliki instrumen khusus, untuk mendeteksi pergerakan meteor atau benda langit.

“Terkait fenomena meteor atau benda antariksa merupakan kewenangan lembaga yang membidanginya seperti BRIN,” tuturnya.

Pihaknya terus memantau perkembangan informasi dari berbagai sumber, termasuk laporan masyarakat, untuk memastikan fenomena yang terjadi di wilayah Cirebon tersebut.

Sementara dari data yang dihimpun, fenomena tersebut terjadi sekitar pukul 19.00 WIB pada Minggu di beberapa kecamatan di Cirebon bagian timur, terutama di kawasan Lemahabang.

Sejumlah warga melaporkan melihat bola api melintas cepat sebelum menghilang di kejauhan, serta mendengar suara dentuman keras.




KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar