05 Februari 2025
17:36 WIB
OPM Ancam Bakar Sekolah Penerima MBG, Ini Respons Istana
Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan program prioritas Presiden Prabowo Subianto yang disalurkan ke seluruh penjuru Tanah Air, termasuk Papua
Penulis: Al Farizi Ahmad
Editor: Nofanolo Zagoto
Seorang siswa berada di jendela ruang kelasnya saat pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). AntaraFoto/Aprillio Akbar
JAKARTA - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi memastikan TNI dan Polri akan bersikap tegas terhadap pihak-pihak yang berusaha menyabotase program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Pernyataan itu disampaikan Hasan menanggapi ancaman Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang bakal membakar sekolah penerima manfaat dari MBG.
"Kalau ada ancaman-ancaman seperti itu, mereka akan berhadapan dengan TNI/Polri," ujar Hasan saat dikonfirmasi, Rabu (5/2).
Hasan menegaskan, MGB merupakan program prioritas Presiden Prabowo Subianto yang disalurkan ke seluruh penjuru Tanah Air, termasuk Papua.
"MBG adalah program universal yang dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia termasuk di Papua," tandasnya.
Secara terpisah, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan telah menerjunkan personel TNI Angkatan Darat (AD) untuk mengamankan dan terlibat atas jalannya program prioritas Prabowo itu.
"Karena kan situasi ini belum bagus, belum kondusif. Jadi kami perlu supaya dapur-dapur ini dikerjakan oleh satuan tugas teritorialnya TNI Angkatan Darat," tandasnya.
Ancaman itu datang dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) OPM menyatakan akan membakar sekolah yang menerima MBG. TPNPB OPM menilai menu makanan dalam MBG dapat meracuni generasi muda di Papua.
Penolakan atas program MBG berkembang pesat di Papua. Salah satu bentuk penolakannya adalah pelajar di Yahukimo, Papua Pegunungan, melakukan unjuk rasa menolak MBG.
Alih-alih MBG, pelajar meminta adanya akses pendidikan gratis. Pasalnya, masyarakat setempat menilai akses pendidikan gratis lebih dibutuhkan ketimbang makan gratis.
Belum diketahui siapa yang mengoordinasikan aksi tersebut, namun dalam unggahan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Numbay, program MBG dinarasikan sebagai upaya yang secara sistematis melemahkan daya pikir dan bahkan mengancam kehidupan anak-anak sekolah.