c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

02 Agustus 2025

16:17 WIB

Operasi Modifikasi Cuaca Dijalankan Di Kalbar

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan wilayah Kalimantan Barat saat ini berada dalam puncak potensi kebakaran hutan dan lahan atau karhutla

Editor: Nofanolo Zagoto

<p>Operasi Modifikasi Cuaca Dijalankan Di Kalbar</p>
<p>Operasi Modifikasi Cuaca Dijalankan Di Kalbar</p>

Upaya pemadaman karhutla di Kecamatan Pontianak Tenggara, Kalimantan Barat, Kamis (31/7/2025). ANTARA FOTO/Jessica Wuysang/sgd


PONTIANAK - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Lingkungan Hidup menjalankan operasi modifikasi cuaca di Kalimantan Barat untuk menekan risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Kami menerapkan sistem prediksi berlapis sejak enam bulan sebelum musim kemarau untuk mengantisipasi potensi karhutla di wilayah rawan," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati di Pontianak, seperti dilansir Antara, Sabtu (2/8).

Prediksi secara berlapis mulai dilaksanakan enam bulan sebelumnya, lalu diperbarui setiap bulan, hingga prediksi tujuh harian dan sepuluh harian. "Dengan demikian, kami dapat mengetahui secara pasti wilayah mana saja yang berpotensi mengalami kebakaran," katanya.

Berdasarkan prediksi terbaru, wilayah Kalimantan Barat saat ini disebutnya berada dalam puncak potensi kebakaran. "Hari ini hampir seluruh wilayah berstatus merah. Karena itu, kami berkoordinasi sedini mungkin dengan Kepala BNPB dan Menteri LHK untuk menyiapkan strategi modifikasi cuaca," tutur Dwikorita.

Modifikasi cuaca hanya dapat dilakukan jika terdapat awan-awan hujan yang cukup di langit. Untuk itu, BMKG juga terus memantau pertumbuhan awan hujan secara intensif.

"Jika awan hujan tidak tumbuh, modifikasi cuaca tidak bisa dilakukan. Dalam kondisi demikian, BNPB dan KLHK melakukan pendekatan lain untuk menanggulangi karhutla," katanya.

Ia menambahkan dalam beberapa hari terakhir pihaknya berhasil melaksanakan operasi modifikasi cuaca secara intensif hingga malam hari berkat kondisi awan hujan yang cukup mendukung.

"Alhamdulillah, hujan turun dan membantu menekan titik api. Namun, puncak potensi karhutla masih akan meningkat lagi pada 7 hingga 8 Agustus mendatang. Untuk itu, segala persiapan tengah kami lakukan," kata Dwikorita.

Sementara itu, koordinasi antara BMKG, BNPB dan KLHK dinilai menjadi kunci dalam meningkatkan efektivitas penanganan karhutla, yang dalam beberapa pekan terakhir kembali melanda sejumlah kabupaten di Kalimantan Barat, termasuk Ketapang, Sanggau, dan Kubu Raya.

"Pemerintah daerah dan masyarakat juga diimbau untuk terus waspada dan tidak melakukan pembakaran terbuka di lahan pertanian, serta aktif melaporkan potensi kebakaran ke pihak berwenang," katanya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar