c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

NASIONAL

25 November 2023

10:12 WIB

Nadiem Yakin Program Merdeka Belajar Berlanjut

Program Merdeka Belajar tetap berlanjut meski Mendikbudristek ganti pejabat.

Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi

Editor: Leo Wisnu Susapto

Nadiem Yakin Program Merdeka Belajar Berlanjut
Nadiem Yakin Program Merdeka Belajar Berlanjut
Ilustrasi pendidikan. Ist.

JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim optimistis, para pendidika tidak mau membalikkan arah kebijakan Merdeka Belajar. Meskipun tahun ini mungkin menjadi tahun terakhirnya menjabat sebagai Mendikbudristek.

"Saya optimistis semua pendidik di seluruh Indonesia masih akan terus bergerak mewujudkan Merdeka Belajar," ujar Nadiem dalam upacara peringatan Hari Guru Nasional di kantor Kemendikbudristek, Jakarta Selatan, Sabtu (25/11).

Ia melanjutkan, optimisme itu berangkat dari pencapaian bersama dalam empat tahun terakhir. Misalnya, penghapusan Ujian Nasional pada tahun pertama penerapan Merdeka Belajar. Kebijakan ini membuat hasil belajar siswa diserahkan kepada guru.

Selain itu, ada Asesmen Nasional yang fokus untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan inklusif. Asesmen ini juga menumbuhkan kemampuan literasi, numerasi, dan karakter siswa.

Tahun berikutnya, diluncurkan Kurikulum Merdeka. Menurut Nadiem, kurikulum ini tak hanya menekankan pemahaman mendalam dan meringankan beban belajar siswa. Namun, juga memberi kesempatan pada guru untuk mengolah kreativitas dan berinovasi dalam mengembangkan pembelajaran.

Ditambah lagi, ada platform Merdeka Mengajar yang disebutnya memperluas ruang bagi para guru untuk saling berbagi dan belajar.

Baca:  Muhammadiyah Ingatkan Prabowo Soal Janji Posisi Mendikbudristek

"Jutaan guru di seluruh Indonesia sekarang saling terhubung, saling belajar, dan menginspirasi satu sama lain dalam menerapkan Kurikulum Merdeka," ujar Nadiem.

Sebelumnya, Kepala Bidang Advokasi Guru Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Iman Zanatul Haeri mengatakan, Kurikulum Merdeka perlu dievaluasi secara signifikan. Sebab, fleksibilitas dan pengurangan beban administrasi guru yang dijanjikan dalam kurikulum ini tidak terwujud.

Para guru justru harus membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam bentuk modul ajar yang komponennya banyak dan tidak sederhana. Kurikulum ini juga menciptakan ketergantungan pada aplikasi. Ini membuat para guru merasa frustrasi karena sering mengisi kolom, mengunggah foto, dan sebagainya.

"Mengajar real-nya jadi terganggu. Mereka ada yang sibuk bikin modul, sibuk bikin perangkat ajar, dan sibuk membuat konten pembelajaran," ungkap Iman kepada Validnews, Jumat (27/10).

Ia menilai, Kurikulum Merdeka harus bisa menghadapi persoalan nyata di lapangan. Utamanya, masalah administrasi yang menjebak para guru. Terlebih, Nadiem pun pernah mengatakan peran guru sangat signifikan dalam pemulihan pembelajaran.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar