c

Selamat

Jumat, 29 Maret 2024

NASIONAL

19 Oktober 2021

15:14 WIB

Nadiem Tegaskan Pentingnya Personalisasi Pembelajaran

Paradigma pembelajaran lama membatasi potensi dan kreativitas

Penulis: Wandha Nur Hidayat

Editor: Leo Wisnu Susapto

Nadiem Tegaskan Pentingnya Personalisasi Pembelajaran
Nadiem Tegaskan Pentingnya Personalisasi Pembelajaran
Ilustrasi Pembelajaran Jarak Jauh. Ist

JAKARTA – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menegaskan pentingnya personalisasi dalam pembelajaran. Personalisasi dinilai dapat memaksimalkan potensi peserta didik, sebab diberi lebih banyak kebebasan belajar.

"Dengan kebebasan ini, siswa akan belajar dan mencapai yang lebih baik," demikian siaran pers Mendikbudristek seperti dia sampaikan di acara diskusi bertajuk 'How Covid-19 Pandemic Shapes the Future of Innovation and Technology', Selasa (19/10).

Dia menjelaskan personalisasi pembelajaran akan membebaskan siswa dari paradigma pembelajaran lama yang membatasi potensi dan kreativitas mereka. Selama ini, pembelajaran yang diseragamkan berdampak buruk bagi masing-masing individu siswa.

Perubahan paradigma pembelajaran dengan personalisasi dianggap memungkinkan guru membangun kegiatan belajar-mengajar untuk mengembangkan kemampuan tiap siswa. Siswa pun diyakini akan lebih semangat belajar dan memperoleh pencapaian yang lebih baik.

"Pencapaian ini akan terlihat pada pekerjaan yang lebih baik, peluang inovasi bisnis yang lebih baik, dan kemakmuran ekonomi yang lebih besar untuk saat ini dan masa depan," ungkap Nadiem.

Di acara rangkaian pertemuan Forum Bisnis Indonesia dengan Amerika Latin dan Karibia 2021 itu, dia juga menekankan pentingnya adaptasi teknologi ke dunia pendidikan. Terlebih di masa pandemi covid-19 di mana pembelajaran harus dilakukan jarak jauh.

“Teknologi telah menjadi suatu kebutuhan, namun demikian, di satu sisi, juga merupakan kesempatan bagi kita untuk bergerak maju ke arah masa depan yang lebih baik," ucap dia.

Nadiem mengatakan, pandemi covid-19 telah mengubah cara belajar-mengajar yang selama ini diterapkan secara luring. Pembelajaran daring secara penuh disebut sebagai hal baru bagi guru di seluruh dunia, khususnya mereka yang tinggal di daerah-daerah terpencil.

“Pada awal pandemi, sekolah ditutup untuk menghentikan penyebaran covid-19. Hal ini menandai pergeseran dan proses adaptasi ke arah pembelajaran jarak jauh, namun dalam situasi yang sangat sulit,” ujar dia.

Pemerintah, lanjut dia, saat ini telah memulai dua inisiatif utama terkait program digitalisasi sekolah. Pertama, mendistribusikan perangkat teknologi informasi ke sekolah, dan yang kedua berupa pengembangan platform digital pendidikan secara gratis.

Beberapa platform itu ialah SIPLah dan Rumah Belajar. ‘SIPLah’ atau Sistem Informasi Pengadaan Sekolah berfungsi sebagai marketplace bagi sekolah untuk membeli perangkat-perangkat kebutuhannya menggunakan sumber dana bantuan operasional.

Sementara, Rumah Belajar merupakan platform untuk menyediakan materi pembelajaran bagi guru maupun siswa mulai dari prasekolah sampai jenjang SMA. Nadiem menyebutkan platform itu saat ini telah memiliki lebih dari 800.000 subscriber.

"Semua inisiatif ini akan membantu Indonesia dalam mengawali proses pemulihan dari masa pandemi dan bergerak maju menuju masa depan,” ujar mantan Bos Gojek tersebut.

Program digitalisasi diharapkan dapat bantu meningkatkan kualitas pendidikan di daerah-daerah yang sulit dijangkau dan membuka peluang bagi masyarakatnya meningkatkan potensi daerah. Meskipun diakui proses transisi ke digitalisasi pendidikan tidak mudah.

Forum Bisnis Indonesia dengan Amerika Latin dan Karibia berupa pertemuan tahunan antara para pelaku bisnis, pejabat pemerintah, dan pemangku kepentingan. Forum ini bertujuan memaksimalkan potensi bisnis dari Indonesia dan investasi dari negara-negara Amerika Latin dan Kepulauan Karibia.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentar Login atau Daftar





TERPOPULER