c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

11 September 2025

12:58 WIB

Modifikasi Cuaca Dilakukan Di Jatim Agar Tak Alami Banjir Seperti Bali

BNPB mendapati gelombang Ekuatorial Rossby penyebab banjir di Bali kini beralih ke arah Barat, ke Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.

Editor: Rikando Somba

<p>Modifikasi Cuaca Dilakukan Di Jatim Agar Tak Alami Banjir Seperti Bali</p>
<p>Modifikasi Cuaca Dilakukan Di Jatim Agar Tak Alami Banjir Seperti Bali</p>

Ilustrasi petugas menaburkan garam saat operasi teknologi modifikasi cuaca menggunakan pesawat Cessna Caravan. Antara Foto/Sulthony Hasanuddin

DENPASAR- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersiap melakukan modifikasi cuaca di Jawa Timur agar tak terjadi hujan terus-menerus yang mengakibatkan banjir seperti di Bali. Diketahui, terhitung pukul 21.00 Wita air menyurut dan BNPB mendapati gelombang Ekuatorial Rossby sudah tidak ada di Bali melainkan ke arah Barat.

“Jadi kita akan melaksanakan OMC (operasi modifikasi cuaca) seluruh Provinsi Jawa Timur,” kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto di Denpasar, Bali, Rabu malam (10/9).

“Jawa Timur, harapannya ini hujan  harus diprediksi supaya saat datang di sana tidak seperti di Bali (menimbulkan banjir),” sambungnya.

Diketahui hampir di seluruh wilayah Bali terjadi banjir terutama di Denpasar, Jembrana, Badung, dan Gianyar akibat curah hujan tinggi gelombang ekuatorial rossby yang mengguyur lebih dari 24 jam sejak Selasa (9/10) pagi kemarin.

Baca juga: Kemensos Data Warga Bali Korban Banjir

“Sudah tidak ada lagi di Bali karena sudah bergeser ke arah barat, jadi ya memang yang harus kita intervensi sekarang adalah justru Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat,” ujar Letjen Suharyanto.

“Kami juga sudah berkoordinasi dengan kepala daerah di tiga provinsi itu untuk segera siap siaga,” sambungnya.


Ratusan Personel
Selain antisipasi dampak hujan lebat bergeser ke Pulau Jawa, BNPB saat ini juga berfokus pada penanganan di Bali, sebab Presiden Prabowo mengutus Suharyanto turun langsung ke Bali. Di Bali sendiri saat ini status tanggap darurat kebencanaan telah ditetapkan dengan temuan sembilan korban meninggal dunia dan enam orang masih dalam pencarian akibat banjir.

Baca juga: Bali Kini Status Darurat Bencana Akibat Banjir

“Kami atas perintah Pak Presiden Prabowo tadi siang langsung memerintahkan saya dan pejabat terkait untuk secepat mungkin, yang masih hilang betul-betul ditemukan, yang terdampak masyarakat kebutuhan dasarnya jangan sampai kurang,” kata dia.

BNPB memastikan sekitar 400–600 personel gabungan dikerahkan untuk pencarian korban hilang dan pembersihan material banjir tersebut.

Selain itu, bantuan berupa kebutuhan dasar korban hingga pompa, genset, dan sebagainya, yang total nilainya sekitar Rp1 miliar juga sudah disalurkan BNPB, berikut memastikan pula perbaikan rumah warga yang rusak.

Status darurat disepakati antara Pemprov Bali dan BNPB sehingga selanjutnya pemerintah pusat bisa membantu melakukan langkah-langkah untuk perbaikan, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca-bencana.

Hasil tinjauan lapangan Suharyanto beserta jajaran mendapati ketinggian debit air di beberapa sungai sudah kembali normal per Rabu pukul 21.00 WITA malam tadi, dan pencarian sudah dilanjutkan tim gabungan pagi ini.

Sedang dta sementara yang diterima Pusdalops BNPB ada sebanyak 202 Kepala Keluarga (KK) atau 620 orang terdampak banjir. Mereka tersebar di wilayah meliputi Kota Denpasar, Kabupaten Jembrana, Gianyar, Klungkung, Badung, dan Tabanan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar