c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

30 April 2024

14:34 WIB

Modernisasi Kopassus Dilakukan Secara Bertahap 

Modernisasi Kopassus menitikberatkan pada pembangunan sumber daya manusia dan dukungan alutsista modern.

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>Modernisasi Kopassus Dilakukan Secara Bertahap&nbsp;</p>
<p>Modernisasi Kopassus Dilakukan Secara Bertahap&nbsp;</p>

Sejumlah prajurit Kopassus berjalan saat mengikuti apel peringatan HUT ke-72 Kopassus di Mako Kopass us, Cijantung, Jakarta, Selasa (30/4/2024). Antara Foto/Asprilla Dwi Adha.

JAKARTA - Panglima TNI Jendral TNI Agus Subiyanto mengatakan, modernisasi Komando Pasukan Khusus (Kopassus) akan dilakukan secara bertahap.

"Modernisasai menitikberatkan pada pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan dukungan alutsista yang moderen," kata Agus saat menyampaikan pidato dalam upacara perayaan HUT Kopassus ke 72 di kompleks Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Selasa.

Agus menilai, peningkatan teknologi alutsista harus dilakukan guna memastikan alat perang yang dimiliki Kopassus tidak kalah bersaing dengan alutsista negara lain.

Peningkatan teknologi itu bisa dilakukan dengan melakukan terobosan dan inovasi teknologi baru di bidang alutsista.

Tidak hanya itu, kemajuan teknologi juga harus dibarengi dengan kualitas SDM yang tinggi. Dengan demikian, teknologi alutsista tersebut bisa digunakan dengan maksimal oleh para prajurit yang memiliki kemampuan teknis dan taktik di atas rata-rata.

Dengan meningkatnya dua unsur itu, dia yakin Kopassus akan lebih maksimal menjalankan misi kenegaraan demi menjaga keutuhan NKRI.

"Sekali lagi saya ucapkan dirgahayu Komando Pasukan Khusus, berani benar berhasil, lebih baik pulang nama daripada gagal di medan laga. Komando," kata Agus dikutip dari Antara.

Pada 16 April 1952 merupakan hari lahirnya Kopassus. Pembentukan Kopassus tersebut bermula dari adanya peristiwa pemberontakan yang dilakukan kelompok bernama Republik Maluku Selatan (RMS) tahun 1950.

Kelompok ini pun berhasil ditumpas oleh pasukan yang dikerahkan Panglima Teritorium III Kolonel AE Kawilarang. Namun operasi menumpas RMS memakan cukup banyak korban dari TNI.

Padahal, RMS sendiri memiliki kekuatan militer yang jauh lebih kecil dari pada TNI. Hal ini yang menyadarkan TNI bahwa strategi perang, taktik dan keahlian perorangan yang mumpuni penting untuk melakukan serangan yang efektif dan efisien.

Peristiwa inilah yang mengilhami Letkol Slamet Riyadi untuk membentuk pasukan khusus yang memiliki keahlian taktik perang tinggi serta personel dengan kemampuan di atas rata-rata.

Gagasan ini pun disambut baik oleh Kolonel A.E. Kawilarang sehingga terbentuk Kesatuan Komando Teritorium III pada 16 April 1952 yang menjadi cikal-bakal Kopassus.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar