14 Oktober 2024
17:41 WIB
Meski Tidak Masuk Kabinet, NasDem Tegaskan Bukan Oposisi
Partai NasDem tidak mengirimkan nama untuk masuk dalam kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran karena memperhatikan etika dan kepantasan
Penulis: Gisesya Ranggawari
Editor: Nofanolo Zagoto
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai NasDem Saan Mustopa di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/10/2024). (ANTARA/Melalusa Susthira K.)
JAKARTA - Partai NasDem baru saja memutuskan untuk tidak masuk ke kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran pada 2024-2029. Namun, NasDem enggan disebut sebagai oposisi, karena tetap mendukung 100% pemerintahan Prabowo-Gibran.
Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Saan Mustopa memastikan, pihaknya tetap memberikan support dan mendukung sepenuhnya terhadap setiap keputusan, kebijakan dan program pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Enggak ada oposisi. Kita tetap dalam barisan pendukung pemerintahan Pak Prabowo dan Pak Gibran," kata Saan Mustopa di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (14/10).
Saan meyakini Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh juga telah menyampaikan kepada Prabowo Subianto terkait keputusan NasDem tidak memberikan nama kader partai untuk maju menjadi menteri di pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Saya yakin Pak Surya sudah menyampaikan ke Pak Prabowo dan ada saling pengertian dan saling pemahaman. Saya yakin antara Pak Prabowo dengan Pak Surya," beber Wakil Ketua DPR RI itu.
Dia menjelaskan, Partai NasDem tidak mengirimkan nama untuk masuk dalam kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran karena memperhatikan etika dan kepantasan.
Pasalnya, saat Pilpres 2024 partainya tidak ambil bagian sebagai partai politik pendukung Prabowo-Gibran yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Ini soal etika dan kepantasan saja. NasDem ini kan ketika Pilpres 2024, 14 Februari yang lalu itu kan tidak memberikan dukungannya terhadap Pak Prabowo," beber Saan.
Menurutnya, Partai NasDem lebih memilih untuk tahu diri, sehingga mendahulukan partai politik yang tergabung dalam KIM untuk mengisi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Jadi, kami memberikan kesempatan terlebih dahulu lah ya kepada seluruh partai pendukung untuk mengisi pos-pos yang ada di kabinet," tutur dia.
Diketahui, partai-partai yang tergabung dalam KIM yaitu Gerindra, Golkar, PAN dan Demokrat. Sedangkan, NasDem tergabung dalam Koalisi Perubahan bersama PKS dan PKB pada Pilpres 2024 lalu mengusung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.