17 April 2025
11:40 WIB
Menpan RB Respons 714 CASN Kemendikti Saintek Mundur
Sebanyak 714 CASN Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Tahun Anggaran 2024 mengundurkan diri dengan sejumlah alasan
Editor: Nofanolo Zagoto
Menpan RB Rini Widyantini. ANTARA/HO-Humas Kementerian PANRB
JAKARTA - Sebanyak 714 CASN Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Tahun Anggaran 2024 mengundurkan diri. Terkait hal ini, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Rini Widyantini mengatakan, sejak awal proses seleksi CASN tahun 2024 telah ditegaskan bahwa pelamar harus bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia maupun di luar negeri sesuai kebutuhan instansi.
"Ketentuan ini penting sebagai bentuk komitmen pelamar terhadap pemerataan kualitas pendidikan tinggi nasional,” kata Rini, seperti dilansir Antara, Kamis (17/4).
Sebanyak 653 peserta mengundurkan diri secara resmi, sementara 61 peserta dianggap mengundurkan diri karena tidak menyelesaikan pengisian daftar riwayat hidup (DRH) hingga batas waktu yang telah ditentukan.
"Pengunduran diri ini didominasi oleh alasan yang berkaitan dengan lokasi penempatan, kesehatan, urusan keluarga, maupun institusi tempat mereka ditugaskan," ujarnya.
Rini menyampaikan, sesuai dengan regulasi yang berlaku, seperti Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS, serta ketentuan teknis lainnya, peserta yang mengundurkan diri dapat dikenakan sanksi berupa larangan mengikuti seleksi CASN pada periode berikutnya.
Kemenpan RB bersama Panitia Seleksi Nasional, Badan Kepegawaian Negara (BKN), dan instansi terkait juga akan memperkuat sistem pengadaan ASN secara menyeluruh.
Penguatan akan mencakup semua tahapan mulai dari pengumuman, pelaksanaan seleksi berbasis computer assisted test (CAT), hingga proses pengangkatan.
Evaluasi Perekrutan ASN
Terkait mundurnya 714 CASN Kemendikti Saintek, Anggota Komisi II DPR RI Indrajaya meminta Menpan RB untuk melakukan evaluasi proses rekrutmen. Evaluasi penting dilakukan agar diketahui secara pasti penyebab mundurnya ratusan CASN tersebut.
"Mundurnya 700 CPNS ini dapat menjadi evaluasi dan refleksi Menteri PANRB agar dalam perekrutan ASN perlu dilaksanakan dengan lebih adaptif dan transparan," kata Indrajaya dalam keterangannya, disitat Antara, Kamis.
Legislator asal dapil Papua Selatan itu mengatakan mundurnya 700 CPNS dosen ini bisa disebabkan karena formasi yang ada tidak sesuai dengan ekspektasi penempatan yang mereka inginkan.
"Saya menerima keluhan, banyak yang merasa kaget ketika mengetahui penempatan kerja mereka tidak sesuai dengan harapan," ujarnya.
Menurutnya, ada tiga kemungkinan yang menyebabkan mundurnya CPNS Kemendikti Saintek. Pertama, soal penempatan yang tidak sesuai dengan bidang atau lokasi yang diharapkan. Kedua, proses rekrutmen yang tidak transparan. Hal itu dapat menyebabkan CPNS merasa tidak puas dengan hasilnya. Ketiga, ekspektasi yang tidak terpenuhi.
"Menurut kami tiga hal itu yang menjadi penyebab. Tapi, mungkin ada penyebab lain. Tentu, itu perlu kajian mendalam," jelasnya.
Dia meminta agar Menpan RB tidak terlalu sering membuat "blunder". Persoalan pengangkatan PPPK dan PNS yang sebelumnya telah menuai banyak kritik.
Dia meminta Menpan RB lebih sensitif membuat kebijakan yang menyangkut nasib rakyat. Sebab kesempatan menjadi ASN adalah hak setiap warga negara yang dijamin UUD.
"Perlu kajian yang komprehensif, melibatkan pakar dan dunia kampus, perlu konsultasi dengan DPR. Kebijakan tanpa kajian dan konsultasi selalu melahirkan kericuhan," pungkas dia.