c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

NASIONAL

29 Agustus 2025

10:16 WIB

Menkes Target Vaksin Campak Pada 70 Ribu Anak Sumenep

Menkes Budi Gunadi optimistis vaksin campak akan mencegah anak terkena penyakit yang sudah menyebabkan 20 anak di Kabupaten Sumenep.

Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>Menkes Target Vaksin Campak Pada 70 Ribu Anak Sumenep</p>
<p>Menkes Target Vaksin Campak Pada 70 Ribu Anak Sumenep</p>

Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin campak kepada siswa di SDN 2 Palangka, Palangka Raya, Kalimant an Tengah, Selasa (13/8/2024). ANTARA FOTO/Auliya Rahman.

JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, menargetkan sebanyak 70.000 anak di Sumenep, Madura, mendapatkan imunisasi campak dalam waktu dua minggu. Imunisasi ini dia sebut sebagai cara yang sangat efektif untuk mencegah campak.

"Vaksinnya itu efektif. Jadi, kalau divaksinasi pasti dia tidak akan kena penyakit campak lagi," sebut Budi dalam keterangan pers, Kamis (28/8) malam.

Dia melanjutkan, seiring dengan imunisasi massal pemerintah turut memperkuat sistem deteksi dini. Salah satunya dengan meningkatkan pengawasan atau surveilans di lapangan. 

Budi juga berkata, campak memiliki tingkat penularan yang sangat tinggi. Satu orang yang terinfeksi campak bahkan bisa menularkannya ke 18 orang.

Tak hanya itu, campak memiliki tingkat kematian yang cukup tinggi, sehingga tidak bisa dianggap remeh. Di Sumenep, Budi mencatat sudah 20 anak yang meninggal dunia akibat campak sepanjang Februari-Agustus 2025.

Baca juga: Kemenkes Imbau Orang Tua Bawa Anak Imunisasi Campak 

"Kita harapkan dalam dua minggu ke depan (kasus meninggal) berhenti di sana dan tidak naik," tambah Budi.

Dia pun mengimbau masyarakat, tenaga kesehatan, hingga aparat seperti Babinsa dan Kantibmas, untuk proaktif mengenali gejala campak, misalnya demam dan ruam pada kulit. Selain itu, dia mengingatkan bahaya hoaks yang mengajak untuk tidak imunisasi. Hoaks ini banyak beredar salah satunya melalui WhatsApp.

"Teman-teman, itu sangat berbahaya dan jahat, karena kita lihat sampai meninggal 20 anak, hanya gara-gara masyarakat diteror berita-berita itu,” pesan Budi.

Sebelumnya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan, imunisasi campak diberikan saat anak berusia sembilan bulan. Selanjutnya, anak harus mendapatkan imunisasi dosis kedua saat berusia 18 bulan dan dosis ketiga saat berusia tujuh tahun.

Ketua Satgas Imunisasi IDAI, Hartono Gunardi mengatakan, orang tua perlu mengecek kelengkapan imunisasi anak sesuai anjuran Kemenkes. Jika ada imunisasi yang terlewat, maka anak bisa diberikan vaksin dosis berikutnya tanpa mengulang dari awal.

"Tidak ada vaksin yang hangus," ujar Hartono seperti diberitakan Antara, Rabu (27/8).


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar