19 Mei 2025
15:46 WIB
Mendagri Nilai Koperasi Merah Putih Cegah Urbanisasi
Koperasi Merah Putih setidaknya bakal menciptakan dua juta lapangan kerja baru di pedesaan sehingga urbanisasi tak lagi menarik.
Penulis: Aldiansyah Nurrahman
Editor: Leo Wisnu Susapto
Suasana loket pembelian tiket bus lantai dua Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Kamis (20/7/2 023). ValidNewsID/Fikhri Fathoni.
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih atau Koperasi Merah Putih akan mencegah urbanisasi. Karena, Koperasi Merah Putih akan menciptakan lapangan lebih dari dua juta lapangan kerja di daerah.
“Dua juta lapangan kerja itu baru pegawai koperasi. Karena ada bisnis yang berputar, saya yakin akan terserap banyak lapangan kerja,” urai Tito dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025, di Kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (19/5).
Menurut dia, lapangan kerja yang tersedia tersebut akan membuat masyarakat di desa enggan datang ke kota.
Tito mengatakan, Indonesia bisa belajar dari kasus yang menimpa Jepang. Di negeri Sakura tersebut sebanyak 93,2% penduduknya berada di kota, sedangkan sisanya berada di desa.
Akibatnya desa di Jepang banyak yang tak ada penghuninya, selain itu ekonomi di desa juga tertinggal. Sementara itu di kota menjadi sangat kompetitif untuk bekerja.
”Iklim yang kompetitif membuat biaya hidup sangat tinggi, sehingga akhirnya mereka fokus pada pendidikan dan berusaha untuk mendapatkan pekerjaan, untuk biaya hidup mereka,” kata dia.
Baca juga: 16.740 Musdesus Kopdes Merah Putih Tuntas, Jawa Tengah Terbanyak
Hal itu membuat masyarakat Jepang akhirnya enggan menikah. Sebanyak 25% penduduk usia 24-49 tahun berstatus lajang.
Karenanya di Jepang peristiwa ini menyebabkan masalah penurunan populasi. Diperkirakan 10-15 tahun ke depan, Jepang akan tidak lagi menjadi negara maju kelompok pertama.
Masalah penurunan populasi juga terjadi di Korea Selatan. Tercatat sekitar 81,43% warganya berada di kota, sedangkan di desa hanya 18,57%.
Sementara di Indonesia, Tito mengungkapkan, sebanyak 56% penduduk ada di perkotaan dan 44% penduduk berada di desa.
“Nah, sebelum terlambat, memang koperasi desa memperkuat desa. Itu lah program yang sangat strategis untuk masa depan Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan atau Zulhas menjelaskan, Koperasi Merah Putih ingin membangun ekosistem ekonomi di pedesaan.
“Karena kalau desa itu tidak berkembang, tidak banyak pekerjaan di desanya, terus pergi ke kota-kota. Kalau sudah pergi ke kota-kota ada yang menganggur, ada yang jadi preman, itu kan tidak bagus. Kita ingin agar desa-desa itu aktif, kreatif ekonominya tumbuh,” katanya.
Zulhas menegaskan, masyarakat yang tinggal di desa jadi tidak perlu lagi ke kota untuk mencari pekerjaan.