23 April 2025
16:00 WIB
Mendagri Minta IT NIK Tak Mudah Dibobol
IT NIK atau dukcapil jangan mudah dibobol karena memuat data penting penduduk yang memengaruhi banyak hal.
Penulis: Aldiansyah Nurrahman
Editor: Leo Wisnu Susapto
Ilustrasi perekaman KTP elektronik. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengingatkan untuk penguatan teknologi informasi (IT) kependudukan dan pencatatan sipil (dukcapil) mencegah data dukcapil atau Nomor Induk Kependudukan (NIK) dibobol.
“Dukcapil ini memang jantung data yang paling basic dan mungkin paling lengkap se-Indonesia,” jelas dia dalam H1 Rakornas Dukcapil Tahun 2025, di Jakarta, Rabu (23/4).
Karena itu, yang perlu diperkuat dalam IT dukcapil, menurut dia, pertama adalah sistem penyimpanannya. Kapasitas penyimpanan ini harus diperlebar dan diperbesar.
“Baik yang server-nya yang ada disini maupun backup storage, Misalnya di Batam, sehingga kalau terjadi apa-apa disini kita masih memiliki data yang ter-backup yang disimpan,” sambung dia.
Kedua adalah bandwidth, yaitu kapasitas untuk bisa mengatur lintas keluar-masuk data. Bandwidth ini juga harus diperlebar.
Baca: Identitas Kependudukan Digital Rawan Kebocoran Data
“Karena kalau saatnya jalan penggunanya banyak, maka akan terjadi kemacetan, terjadi hang, terjadi lemot datanya,” ujar dia.
Ketiga, adalah cyber security harus distandarisasi. Baik di server pusat, termasuk di backup data yang di Batam.
Tito menerangkan, NIK yang ada dalam dukcapil merupakan fondasi untuk mendukung Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) atau yang sering disebut dengan e-government.
Selain itu, NIK menjadi dasar kehidupan masyarakat terkait siber saat ini. Misalnya, NIK ini terhubung ke perbankan dan bursa efek. Kemudian juga terhubung ke sistem transportasi yang kini untuk membeli tiketnya dilakukan dengan daring.
“Kalau dihajar, di-hack, kemudian nama kita dihilangkan, tanggal lahir diubah segala macam, maka semua layanan yang berhubungan tadi menggunakan data dukcapil hancur semua, kacau semua,” sambung dia.
Oleh karena itu, dia bersyukur mendapat bantuan keuangan dari Bank Dunia untuk memperkuat IT dukcapil.