c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

25 September 2023

12:10 WIB

Mendagri Minta Evaluasi Intervensi Harga Beras

Intervensi harga beras jadi pertanyaan karena data beberapa lembaga menyatakan stok beras cukup.

Penulis: Aldiansyah Nurrahman

Editor: Leo Wisnu Susapto

Mendagri Minta Evaluasi Intervensi Harga Beras
Mendagri Minta Evaluasi Intervensi Harga Beras
Pembeli memilih beras di Pasar Induk Beras, Cipinang, Jakarta, Kamis (27/7/2023). ValidNewsID/Fikhri Fathoni.

JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mendesak evaluasi akan beragam intervensi pemerintah untuk mengatasi kenaikan harga beras meski stok mencukupi.

Mendagri menyampaikan, berbagai intervensi telah dilakukan pemerintah. Seperti gerakan pangan murah, program bantuan pangan untuk membanjiri pasar dengan beras sesuai arahan Presiden Joko Widodo. Namun, belum bisa mengatasi masalah harga beras.

"Tapi, sekali lagi, harga beras dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) tadi maupun dari BPS (Badan Pusat Statistik) itu masih naik trennya. Oleh karena itu, kita mulai melihat memang perlu menguji, mengevaluasi langkah-langkah intervensi yang dilakukan selama ini. Cukup atau tidak," kata Mendagri dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2023, Senin (25/9).

Terkait stok beras yang mencukupi, Tito mendapat laporan itu dari Badan Urusan Logistik (Bulog). Karena itu, stok beras yang sudah mencukupi, tapi harga belum bisa turun ini patut jadi perhatian.

“Artinya kalau ada stok, stok sudah digelontorkan belum untuk banjir ke pasar? Kalau seandainya sudah, kenapa belum juga memberikan dampak untuk menghentikan atau menurunkan kenaikan harga beras,” tambah dia.

Sementara itu, Deputi I Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa mengatakan untuk intervensi bantuan pangan dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pasar (SPHP), skemanya dari Bapanas ditugaskan ke Bulog. Lalu, dari Bulog ke pemda.

“Bulog yang aktif melakukan menjadwalkan dan lain sebagainya. Bulog melakukan koordinasi ke teman-teman pemda, termasuk dinas sosial dan lain sebagainya. Begitu juga SPHP, Bulog berkoordinasi dengan dinas pangan setempat atau dinas perdagangan setempat untuk memperoleh atau menempatkan pedagang-pedagang di pasarnya,” jelas Ketut Astawa.

Sementara itu, untuk intervensi beras dengan gerakan pangan murah adalah inisiasi dari pemda. Jadi, pemda yang menyiapkan lokasi, jadwal dan lain sebagainya berkolaborasi dengan Bulog.

Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Epi Sulandari menyampaikan, stok beras Bulog saat ini 1,72 juta ton. Sebanyak 1,65 juta ton adalah stok cadangan beras pemerintah dan sisanya adalah stok komersial.

“Ini posisi stoknya sudah tersebar di seluruh Indonesia, di seluruh gudang-gudang Bulog di Indonesia, 1.600 unit gudang. Bisa diakses oleh pemerintah daerah maupun oleh pasar dengan melalui SPHP maupun dengan nanti ada program bantuan pangan yang sedang kami laksanakan saat ini,” kata Epi.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar