c

Selamat

Jumat, 26 April 2024

NASIONAL

01 Desember 2022

10:47 WIB

Menaker Harap Kualitas Pemagang Ke Luar Negeri Meningkat

Menaker harap jangan hanya jumlah pemagang ke luar negeri saja yang jadi fokus.

Editor: Leo Wisnu Susapto

Menaker Harap Kualitas Pemagang Ke Luar Negeri Meningkat
Menaker Harap Kualitas Pemagang Ke Luar Negeri Meningkat
Ilustrasi proses rekrutmen tenaga magang ke luar negeri. ANTARA/Irwansyah Putra.

JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah berharap, kualitas pemagang di luar negeri meningkat. Karena itu dia minta lembaga pengirim (sending organization) dan lembaga penerima (supervising organization) tak hanya berorientasi menaikkan kuantitas peserta program pemagangan saja, tetapi juga meningkatkan kualitasnya.

Menteri Ida sampaikan, pemerintah Indonesia memang berharap ada banyak kesempatan pemagangan peserta di Jepang. 

“Namun, banyaknya jumlah penempatan di Jepang itu juga diiringi dengan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dan profesional," kata Menaker Ida saat membuka acara Business Matching Penyelenggara Pemagangan Luar Negeri dengan Supervising Organization di Tokyo, Jepang, Rabu (30/11) seperti dikutip dari infopublik.

Menaker mengemukakan, saat ini sebanyak 298 sending organization telah terdaftar dan mengirimkan peserta magang ke Jepang. Sampai November 2022, sebanyak 98.572 orang menjadi peserta pemagangan ke Jepang.

Adapun untuk mengirimkan peserta pemagangan ke Jepang, lanjut dia, sending organization bekerja sama dengan supervising organization yang terdaftar di Organisasi Pemagangan Keterampilan untuk Orang Asing (OTIT).

Lebih lanjut, dia mengatakan, berdasarkan data per 17 November 2022, terdapat 1.915 supervising organization dengan standar excellence. Dari jumlah tersebut, baru 765 supervising organization kategori excellence yang bekerja sama dengan sending organization di Indonesia.

"Itu artinya masih banyak supervising organization yang belum bekerja sama dengan sending organization di Indonesia," urai Menaker.

Menurut Ida, kerja sama dua lembaga tersebut penting, mengingat Jepang dan Indonesia memiliki hubungan yang saling membutuhkan.

Dia menuturkan, saat ini Jepang membutuhkan tenaga kerja Indonesia karena mereka tengah mengalami aging population atau terjadi peningkatan penduduk usia lanjut. 

Di sisi lain, Indonesia sedang mendapatkan bonus demografi.

"Jepang membutuhkan tenaga kerja Indonesia, sementara Indonesia membutuhkan kesempatan kerja. Jadi keduanya saling membutuhkan," tutur Menaker Ida.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar