20 September 2024
12:21 WIB
Malaria Penyakit Kedua Terbanyak Setelah TBC
Pemberantasan malaria di satu daerah berkontribusi pada penurunan angka penyakit ini secara nasional.
Seekor nyamuk hinggap di tubuh manusia. Shutterstock/Kanurism.
JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, pada 2023 kasus malaria di Indonesia sebanyak 418.546 kasus. Jumlah tersebut menjadikan malaria sebagai penyakit menular dengan angka kasus tertinggi kedua setelah tuberkulosis (TBC).
Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupaya menjaga masyarakat tetap sehat, yakni dengan tahu pola penyakitnya, pola epidemiologinya, sehingga dapat melakukan pencegahan.
“Strategi kesehatan paling benar itu seharusnya melalui upaya promotif dan preventif. Karena, jauh lebih murah. Dari sisi kualitas hidup, juga jauh lebih baik,” kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dikutip dari Antara.
Menkes melansir Tempo Kas Tuntas, sebuah upaya inovasi program percepatan eliminasi malaria di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.
Dia menjelaskan, program percepatan eliminasi malaria diberi nama Tempo Kas Tuntas, yang merupakan singkatan dari Tanggulangi Eliminasi Malaria melalui Periksa darah, Obati dan Awasi Kepatuhan Pengobatan Sampai Tuntas.
Menurut dia, inovasi ini berfokus pada intervensi pada manusia dan vektor melalui upaya penemuan kasus, pengobatan sesuai standar, pengawasan konsumsi obat sampai tuntas, pemantauan pasca-pengobatan, serta intervensi vektor pada daerah dengan kasus positif.
Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Yudhi Pramono mengungkapkan, penurunan kasus malaria di Papua akan berdampak signifikan pada penurunan angka kasus malaria di seluruh Indonesia. Pada akhirnya berkontribusi pada capaian eliminasi malaria secara nasional.
“Percepatan penurunan kasus secara intensif akan segera dilakukan dengan cara peningkatan penemuan kasus, pengobatan tuntas, dan pengendalian vektor secara terpadu, serta pemberdayaan masyarakat di wilayah tinggi kasus malaria,” lanjut Yudhi.
Pj Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk juga menyampaikan harapannya atas peresmian program inovasi Tempo Kas Tuntas di wilayah Papua Tengah, khususnya di Kabupaten Mimika.
“Eliminasi malaria menjadi fokus kita. Papua Tengah jadi salah satu wilayah dengan kasus malaria yang masih tinggi, jadi perlu adanya kolaborasi lintas sektor mulai dari pemerintah pusat dan daerah, juga dukungan dari organisasi internasional untuk mewujudkan wilayah Papua bebas malaria,” papar Ribka.