c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

17 November 2025

11:46 WIB

Korban Longsor Cilacap Mengungsi Di Balai Desa Dan Sekolah

Berdasarkan laporan BNPB, hingga Minggu (16/11) masih terdapat 10 warga yang masuk dalam daftar pencarian korban longsor Cilacap  

Editor: Nofanolo Zagoto

<p>Korban Longsor Cilacap Mengungsi Di Balai Desa Dan Sekolah</p>
<p>Korban Longsor Cilacap Mengungsi Di Balai Desa Dan Sekolah</p>

Operasi SAR korban tanah longsor di Cilacap, Jawa Tengah. ANTARA/HO-BNPB

JAKARTA - Balai desa dan gedung sekolah menjadi dua lokasi utama yang saat ini digunakan warga korban longsor di Desa Cibeunying, Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, sebagai tempat pengungsian sementara.

Kedua fasilitas pengungsian dipastikan Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, sudah dilengkapi dapur umum yang proporsional untuk memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi selama masa tanggap darurat.

Berdasarkan data yang dikonfirmasi BNPB, lebih dari 28 kepala keluarga terdampak peristiwa longsor di Cibeunying, Cilacap. Mereka diungsikan sementara demi keselamatan karena kondisi tanah di sekitar permukiman masih labil dan rawan longsor susulan.

Sebagaimana dilaporkan BNPB hingga Minggu (16/11) atau hari keempat operasi, tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan kembali menemukan dua jenazah yang tertimbun material longsor.

Penemuan tersebut menambah total korban meninggal dunia menjadi 13 orang. Sementara itu, masih terdapat 10 warga yang masuk dalam daftar pencarian.

Baca juga: BNPB Modifikasi Cuaca Percepat Penanganan Longsor Cilacap

Upaya pencarian terus dilakukan secara intensif oleh tim gabungan dengan menyisir area terdampak menggunakan peralatan berat dan bantuan anjing pelacak.

Total ada 22 unit alat berat jenis bucket eskavator dari Kementerian Pekerjaan Umum serta Pemerintah Kabupaten Cilacap diturunkan ke lokasi untuk mempercepat proses penggalian material longsor diperkirakan sedalam lebih delapan meter.

Penambahan alat berat tersebut dinilai signifikan dalam memudahkan tim menemukan korban yang tertimbun, mengingat ketebalan dan luasnya area timbunan tanah di lokasi longsoran.

Selain itu, operasi SAR juga melibatkan 1.001 personel dari berbagai unsur, mulai dari TNI, Polri, pemerintah daerah, hingga relawan, yang bekerja bersama untuk mempercepat proses pencarian serta penanganan darurat di lapangan.

Untuk memperkuat pencarian, sembilan ekor anjing pelacak (K9) dari Kantor SAR Semarang, Polda Jawa Tengah, dan jajaran Polres di wilayah itu turut diterjunkan guna membantu mengidentifikasi titik-titik yang dicurigai sebagai lokasi korban tertimbun.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar