04 Juni 2022
13:46 WIB
Editor: Leo Wisnu Susapto
JAKARTA - Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Abdul Aziz Ahmad menyatakan, kebijakan kenaikan biaya paket layanan masyair berlaku untuk semua jemaah haji.
"Soal harga ditentukan oleh Pemerintah Arab Saudi. Karena fasilitas di Armuzna sudah dua tahun tidak digunakan, hal itu jelas jadi pertimbangan harga," katanya di Madinah pada Jumat (3/6) waktu Arab Saudi (WAS) sebagaimana dikutip Media Center Haji.
Dikutip dari Antara, semua negara yang mengirim jamaah haji terkena dampak kenaikan biaya paket layanan masyair. Layanan ini mencakup biaya pelayanan transportasi dan akomodasi pada puncak pelaksanaan ibadah haji di Arafah, Mina, dan Muzdalifah.
Dubes juga mengatakan, saat ini sudah tidak ada waktu lagi untuk melakukan negosiasi berkenaan dengan biaya paket pelayanan masyair.
Pemerintah Kerajaan Arab Saudi pada pelaksanaan ibadah haji tahun 2022 memberlakukan sistem paket pelayanan masyair dengan biaya per orang 5.656,87 riyal (1 riyal=Rp3.846,67). Sedangkan, alokasi biaya yang sudah disepakati pemerintah untuk setiap anggota jamaah haji Indonesia 1.531,02 riyal per orang.
Dengan demikian, ada kekurangan dana untuk pembayaran biaya pelayanan masyair 4.125,02 riyal per orang atau 380.516.587,42 riyal (setara dengan Rp1.463.721.741.330,89) untuk seluruh jamaah Indonesia.
Selain itu, pemerintah membutuhkan tambahan dana untuk membayar biaya paket layanan masyair untuk petugas haji daerah dan pembimbing ibadah haji. Kemudian, biaya teknis pendaratan jamaah embarkasi Surabaya. Serta, selisih kurs biaya penerbangan Saudi Arabian Airlines, dan biaya operasional haji khusus.
Kementerian Agama (Kemenag) sudah mengusulkan penambahan biaya operasional haji reguler dan khusus sekitar Rp1,5 triliun untuk menutupi kekurangan dana dalam penyelenggaraan pelayanan ibadah haji. Termasuk, kekurangan dana akibat kebijakan Arab Saudi menaikkan harga paket layanan masyair.
Kenakan Masker
Dubes juga mengingatkan Jamaah Calon Haji (JCH) agar tetap memakai masker karena cuaca sangat ekstrem meski saat ini Pemerintah Arab Saudi sudah tidak mewajibkan lagi masker.
"Masker secara resmi sudah bukan wajib. Tapi ada baiknya pakai masker untuk kita sendiri, terutama bagi yang ada gangguan flu dan batuk. Lebih baik pakai masker lebih aman pakai masker," kata Abdul Aziz.
Dia mengimbau jamaah sebaiknya tetap memakai masker karena ada angin debu dan saat ini cuaca panas hingga mencapai 45 derajat Celsius.
Selain itu, jamaah juga perlu membawa dan minum air putih yang banyak serta membawa makanan ringan untuk membantu kesiapan fisik.
Menurut dia, kesiapan Arab Saudi untuk pelaksanaan haji 1443H/2022M sudah baik bagi jamaah Indonesia. Selain itu mereka juga sudah banyak memberikan kemudahan.
Terkait pandemi covid-19, secara umum di Saudi sudah tidak ada pembatasan namun diwajibkan bagi jamaah sudah divaksin dan vaksin penguat (booster) di Tanah Air.
Jika ada yang positif covid-19 harus segera di PCR dan lakukan isolasi mandiri. Setelah itu di PCR ulang jika sudah negatif bisa beribadah normal. Menurut Azis PCR di Saudi relatif murah, paling mahal 100 real atau sekitar Rp300 ribu.