c

Selamat

Jumat, 26 April 2024

NASIONAL

25 Januari 2023

10:28 WIB

Kemenkes Sebar 40 Juta Undangan Vaksinasi Booster Kedua

Bagi masyarakat yang belum memperoleh tiket, tetap diperbolehkan mengakses layanan vaksinasi, dengan catatan ada interval enam bulan sejak suntikan booster pertama

Editor: Faisal Rachman

Kemenkes Sebar 40 Juta Undangan Vaksinasi <i>Booster</i> Kedua
Kemenkes Sebar 40 Juta Undangan Vaksinasi <i>Booster</i> Kedua
Ilustrasi. Petugas kesehatan bersiap menyuntikan vaksin booster covid-19 ke warga di kawasan Blok M, Jakarta, Minggu (14/8/2022). Antara Foto/Muhammad Adimaja

JAKARTA - Kementerian Kesehatan RI telah mendistribusikan secara bertahap total 40 juta tiket undangan vaksinasi dosis penguat atau booster kedua, kepada masyarakat umum di atas usia 18 tahun via aplikasi PeduliLindungi.

"Bagi yang sudah dapat tiket, silakan ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) terdekat untuk dapat booster kedua," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril dikutip Rabu (25/1).

Bagi masyarakat yang belum memperoleh tiket, kata Syahril, tetap diperbolehkan mengakses layanan vaksinasi, dengan catatan ada interval enam bulan sejak suntikan booster pertama. 

Syahril yang juga menjabat sebagai Dirut RSPI Sulianti Saroso mengatakan, pencatatan bagi peserta vaksinasi tanpa tiket itu akan dilakukan menyusul via aplikasi P-Care.

Dia mengatakan, vaksinasi, covid-19 di Indonesia sudah mencapai 449 juta dosis suntikan. Sebanyak 64% total populasi Indonesia sudah menerima vaksin lengkap.

"Dosis 1 untuk populasi 280 juta sudah mencapai 95%, dosis 2 sebanyak 84,3%, sedangkan booster 1 sudah mencapai 38,12%," katanya.

Melihat sebaran dari semua provinsi di Indonesia, tercatat dari 514 kabupaten/kota, masih ada 253 kabupaten/kota dengan cakupan dosis 2 di bawah 70%. Kemudian, capaian vaksin lansia masih ada 346 kabupaten/kota dengan capaian dosis 2 di bawah 70%. Sedangkan tertinggi berada di Jakarta, Jawa Barat dan Sumatera Barat.

Guna mempercepat proses vaksinasi, kata Syahril, Kemenkes menerbitkan izin vaksinasi booster kedua untuk masyarakat umum berusia di atas 18 tahun yang berlaku mulai hari ini.

"Hingga hari ini, lebih dari 449 juta dosis telah disuntikkan kepada masyarakat, namun kami harus mendorong angka capaian vaksinasi booster 1 yang relatif rendah baru 29,50% masyarakat sasaran booster pertama," katanya.

Penerima booster kedua baru berkisar 1,2 juta atau 5,36% dari sasaran kepada nakes dan lansia di atas 60 tahun. Syahril menambahkan, booster kedua penting untuk mencegah lonjakan kasus melalui peningkatan kekebalan tubuh dan memperpanjang masa perlindungan dari risiko infeksi covid-19.

Paket PBI
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengemukakan vaksin covid-19 produksi dalam negeri, akan dipaketkan dengan program Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan saat penetapan status endemi.
 
"Kalau misalnya ini jadi endemi, mungkin nanti vaksinasi yang gratis akan kami paketkan dalam PBI. Itu hanya vaksin dalam negeri," katanya dalam Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI yang diikuti dalam jaringan di Jakarta, Selasa.
 
Sementara itu, vaksin produksi impor, katanya, akan dimasukkan seperti vaksin rutin lainnya seperti influenza, dengan tarif berkisar kurang dari Rp200 ribu per penerima manfaat.
 
"Untuk yang non-PBI, masyarakat kami buka, bisa membeli vaksinnya sendiri dari apotek atau rumah sakit secara umum, sama seperti kalau vaksinasi meningitis, atau influenza. Sehingga beban negara bisa konsentrasi pada masyarakat yang miskin saja melalui mekanisme PBI," tuturnya.
 
Dia mengatakan, kebijakan itu merupakan bagian dari akselerasi vaksinasi covid-19 di tahun ini, di samping serangkaian strategi lainnya yang saat ini sedang berproses.
 
Usai diterbitkannya Inmendagri No. 53/2023 terkait pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), kata Budi, masyarakat tetap diimbau untuk melengkapi vaksinasi dosis primer dan dosis booster

Dia mengatakan, mulai 24 Januari 2023, Kemenkes telah menerbitkan kebijakan pemberian booster kedua bagi masyarakat umum pada rentang usia 18 tahun ke atas.
 
"Kami juga akan membuka vaksinasi covid-19 untuk anak di bawah usia 6 tahun yang rencananya sedang kami diskusikan dengan ITAGI dan BPOM untuk bisa kami jalankan," serunya.
 
Adapun vaksin untuk anak akan menggunakan produksi impor, dengan pertimbangan persediaan vaksin yang masih mencukupi di Indonesia.
 
Seperti diketahui, stok vaksin covid-19 di Indonesia saat ini berkisar lebih dari 9,3 juta dosis. Sebanyak 7,2 juta dosis tersimpan di fasilitas penyimpanan pemerintah pusat dan 2,1 juta dosis di daerah.
 
Dia mengatakan, jenis vaksin yang tersedia di antaranya 138.185 dosis vaksin Janssen, 3.344.772 dosis Vaksin Pfizer, 8.404 dosis Vaksin Sinopharm, 189.684 Vaksin Zifivax. Sisanya adalah Vaksin Merah Putih produksi dalam negeri di antaranya 1.171.755 dosis Vaksin InaVac, dan 4.528.570 dosis Vaksin IndoVac.



KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar