Kemenkes Bagikan Tips Tetap Sehat Saat Cuaca Panas
Cuaca panas perlu diwaspadai karena rentan memicu berbagai masalah kesehatan, di antaranya keringat berlebih, mual, kulit pucat, kram pada kaki dan abdomen, dehidrasi, hingga heatstroke
Ilustrasi cuaca panas. Antara Foto/Raisan Al Farisi
JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membagikan sejumlah tips untuk tetap sehat di tengah cuaca panas. Menerapkan tips ini membuat tubuh tetap bisa beraktivitas maksimal meski berada di bawah terik matahari.
Dikutip dari laman resmi Unit Pelayanan Kesehatan (UPK) Kemenkes dan Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes, ada tujuh tips sehat saat cuaca panas. Pertama, cukupi kebutuhan air dan minum tanpa menunggu rasa haus. Kedua, hindari kontak matahari secara langsung dengan menggunakan topi atau payung.
Ketiga, hindari penggunaan pakaian berwarna gelap dan tidak menyerap panas. Keempat, kenakan pakaian yang nyaman dan longgar. Kelima, gunakan tabir surya minimal 30 SPF pada kulit yang tidak tertutup pakaian sebagai upaya perlindungan.
Keenam, lakukan aktivitas fisik di dalam ruangan untuk meminimalisir potensi heatstroke atau dehidrasi. Ketujuh, jangan meninggalkan siapa pun di dalam kendaraan yang terparkir, baik dengan kaca terbuka maupun tertutup.
Kemenkes juga mengingatkan, cuaca panas perlu diwaspadai karena rentan memicu berbagai masalah kesehatan. Di antaranya, keringat berlebih, mual, kulit pucat, kram pada kaki dan abdomen, dehidrasi, hingga heatstroke. Masyarakat pun diimbau untuk segera mendatangi fasilitas layanan kesehatan jika mengalami gejala penyakit akibat cuaca panas.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, ada dua hal yang menyebabkan cuaca panas melanda Indonesia dalam beberapa hari terakhir.
Pertama, posisi gerak semu matahari yang pada bulan Oktober berada di selatan ekuator. Kedua, penguatan angin timuran atau Monsun Australia membawa massa udara kering dan hangat, sehingga pembentukan awan minim dan radiasi matahari mencapai permukaan bumi secara maksimal.
"Posisi ini membuat wilayah Indonesia bagian tengah dan selatan, seperti Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Papua, menerima penyinaran matahari yang lebih intens sehingga cuaca terasa lebih panas di banyak wilayah Indonesia,” terang Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (15/10).
BMKG pun mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan mencukupi kebutuhan cairan harian. Masyarakat juga diimbau untuk menghindari paparan sinar matahari langsung dalam waktu lama, khususnya pada siang hari.