25 Maret 2025
09:21 WIB
Kemenhut Sebut Deforestasi Meningkat
Deforestasi meningkat tapimenunjukkan tren rendah dalam satu dekade.
Editor: Leo Wisnu Susapto
Ilustrasi kebakaran hutan. Antara Foto/Wahdi Septiawan.
JAKARTA – Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menyatakan, angka deforestasi 2024 mencapai 175,4 ribu hektare (ha) menunjukkan kenaikan Disbanding sebelumnya, namun, menunjukkan tren luasan yang rendah dibandingkan periode satu dekade terakhir.
Direktur Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan Kemenhut Agus Budi Santosa dalam konferensi pers di Kantor Kemenhut, Jakarta, Senin (24/3) mengatakan, luas tutupan hutan Indonesia tahun lalu mencapai 95,5 juta ha dengan angka deforestasi netto tercatat 175,4 ribu ha.
“Ini memang naik dibandingkan dengan tahun 2023, tetapi secara tren 10 tahun terakhir, angkanya ini trennya masih turun. Jadi trennya ini masih turun dibandingkan dengan untuk laju 10 tahun,” kata Agus dikutip dari Antara.
Jumlah deforestasi netto itu didapat dari deforestasi bruto sebesar 216,2 ribu ha dikurangi luas reforestasi 40,8 ribu ha untuk mendapatkan luasan 175,4 ribu. Angka itu lebih tinggi dibandingkan deforestasi yang tercatat 121,1 ribu ha pada 2023, menurut data Kemenhut.
Sementara itu, deforestasi pada periode 2021-2022 mencapai sebesar 104 ribu ha dan pemantauan hutan 2020-2021 menunjukkan deforestasi Indonesia sebesar 113,5 ribu ha.
Baca: Kemenhut Data Luas Hutan 2024 Capai 95,5 Juta Hektare
Indonesia sendiri mulai menghitung deforestasi sejak 1990, dengan catatan deforestasi tertinggi terjadi pada periode 1996 sampai 2000, sebesar 3,5 juta ha per tahun. Periode 2002 sampai 2014 sebesar 0,75 juta ha per tahun, dan mencapai titik terendah laju deforestasi pada 2022 sebesar 104 ribu ha.
Agus menyebut luasan deforestasi pada 2024 disebabkan sejumlah faktor termasuk kebakaran hutan dan lahan serta pembalakan liar (illegal logging). Deforestasi terbesar terjadi di wilayah Kalimantan Timur dan reforestasi atau penambahan tutupan hutan terbesar di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat, meski belum memaparkan secara rinci jumlah luasannya.
“Yang kita tidak tahu kalau kita lihat dari atas adalah penyebabnya. Tapi setelah kita kirim ground check namanya, cek penafsiran dengan di lapangan, kita jadi tahu, ternyata penyebab deforestasi sebagian besarnya adalah karena kebakaran hutan, penyebab terbesarnya juga karena adanya perambahan kawasan hutan,” tutur Agus.
Terkait hal itu, dia menyebut Kemenhut sudah menyiapkan dan melaksanakan beberapa langkah strategis yang telah dilakukan dalam upaya menekan angka deforestasi meliputi pengendalian kebakaran hutan dan lahan serta penerapan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2019 tentang Penghentian Pemberian Izin Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut.