08 November 2025
10:30 WIB
Kemendikdasmen Beri Layanan Psikologis Siswa SMAN 72 Jakarta
Pasca-ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kemendikdasmen beri layanan psikologis bagi siswa dan guru terdampak.
Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi
Editor: Leo Wisnu Susapto
Personel TNI dan Polri berjaga pasca terjadi ledakan di SMAN 72 Jakarta, Jumat (7/11/2025). ANTARA FOTO/Reno Esnir/sgd/foc.
JAKARTA - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyiapkan layanan psikologis bagi siswa terdampak ledakan di area SMA Negeri 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang terjadi pada Jumat (7/11).
"Kemendikdasmen akan menyiapkan layanan pendampingan psikologis bagi siswa, guru, dan warga sekolah lainnya guna memastikan kondisi mental dan emosional tetap terjaga," terang Wamendikdasmen, Atip Latipulhayat, melalui keterangan tertulis, Jumat (7/11) malam.
Dia menjelaskan, saat ini kementeriannya fokus memastikan keselamatan seluruh warga sekolah dan mendukung langkah penyelidikan. Pihaknya juga merehabilitasi fasilitas yang terdampak agar tidak mengganggu kelangsungan proses belajar mengajar di sekolah.
"Kemendikdasmen terus berkomitmen menjaga keamanan, keselamatan, dan keberlanjutan kegiatan pendidikan, serta memastikan dukungan penuh bagi seluruh warga sekolah dalam proses pemulihan,” tambah Atip.
Baca juga: KPAI Ingatkan Pendampingan Siswa SMAN 72 Jakarta
Pada Jumat (7/11) dia juga menjenguk sejumlah siswa SMAN 72 korban ledakan yang mendapatkan perawatan di RS Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Dia menyebutkan para murid telah mendapatkan penanganan terbaik dari rumah sakit.
"Kami mengapresiasi langkah cepat seluruh pihak dalam penanganan awal di lapangan," tutup Atip.
Sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Kemendikdasmen, Anang Ristanto mengatakan, salah satu fokus utama kementeriannya adalah memastikan penanganan korban dilakukan secara cepat dan layanan kesehatan berjalan optimal.
Kemendikdasmen juga terus berkoordinasi dengan pihak sekolah, Dinas Pendidikan, dan aparat keamanan yang sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kejadian. Saat ini, area telah diamankan dan ditutup sementara untuk memastikan keselamatan.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi, serta menunggu keterangan resmi dari pihak berwenang," ujar Anang melalui keterangan pers, Jumat (7/11).