Kemenag Kejar 5 Hal Dari Revitalisasi KUA

JAKARTA – Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah Kementerian Agama (Kemenag), M Adib mengungkapkan, ada lima hal yang menjadi fokus transformasi dalam rangka revitalisasi KUA (Kantor Urusan Agama) di Indonesia. 

“Sejak digulirkan pada 2021 oleh menteri agama, revitalisasi menjadi program prioritas dengan fokus pada lima hal,” urai Adib dalam keterangan pers yang diterima, Selasa (5/7).

Adib menyebutkan, transformasi pertama adalah mengubah profil layanan KUA yang selama ini bersifat dokumentasi dan administrasi. Layanan tersebut akan diubah menjadi berorientasi kebutuhan masyarakat.

“Bentuknya berupa bimbingan, layanan, konsultasi, dan pendampingan persoalan keluarga dan keagamaan,” sebut dia.

Transformasi kedua, KUA dalam layanannya harus bersifat aktif dan responsif dalam melayani masyarakat. Selain itu, petugas KUA juga harus aktif dalam menjemput bola saat melayani masyarakat.

Transformasi ketiga, KUA harus hadir dan mendampingi masyarakat. Dia bahkan meminta petugas KUA bisa menjadi yang terdepan dalam mengetahui dan berupaya menyelesaikan persoalan yang dihadapi masyarakat.

Sementara itu, terkait dengan transformasi keempat yakni pelayanan KUA harus berorientasi hasil. Dia meminta agar petugas KUA bisa melaksanakan tugas sepenuh hati dan tidak asal bekerja demi kepuasan masyarakat atas layanan KUA.

“Kelima, KUA harus menjadi leading sector dalam pembangunan keluarga. KUA memimpin jejaring di tingkat kecamatan dalam membangun ketahanan keluarga,” sebut Adib.

Sebagai informasi, Kemenag melaksanakan revitalisasi 400 Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan pada semester pertama tahun 2022. Jumlah ini merupakan tahap awal dari 1.000 KUA yang ditargetkan selesai direvitalisasi pada 2022.

Berdasarkan data Direktorat Bina KUA dan Keluarga Sakinah Ditjen Bimas Islam Kemenag, pada 2021, revitalisasi sudah dilaksanakan di 106 KUA. Selanjutnya, pada semester pertama 2022, Revitalisasi sedang dilaksanakan di 400 KUA.

Revitalisasi ini dilakukan tidak hanya pada bangunan saja, tetapi juga dalam hal pelayanan kepada masyarakat.