01 April 2024
19:48 WIB
Penulis: Oktarina Paramitha Sandy
Editor: Nofanolo Zagoto
JAKARTA - Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Kementerian Agama (Kemenag), M Sidik Sisdiyanto, meminta agar program bantuan pembangunan sarana dan prasarana madrasah bisa dilaksanakan secara tepat dan cepat.
Ia menyebutkan, pihaknya telah meminta madrasah untuk melakukan akselerasi pelaksanaan program SBSN (Surat Berharga Syariah Negara), termasuk melakukan pelaksanaan bantuan tersebut dengan menganut sistem 6T, yakni tepat sasaran, tepat harga, tepat administrasi, tepat waktu, tepat anggaran, dan tepat satuan.
“Kami meminta agar bantuan sarana prasarana madrasah melalui program SBSN bisa diakselerasi dengan baik, dan pembangunan yang dilakukan bisa tepat sasaran untuk mendukung proses belajar mengajar di madrasah,” ujar Sidik dalam keterangan yang diterima, Senin (1/4).
Pihaknya ingin pengelola bantuan tersebut bisa melaksanakan program SBSN lebih baik dari tahun 2023. Untuk tahun anggaran 2024 ini pihaknya ingin pengelola fokus pada peningkatan mutu madrasah melalui SBSN harus memiliki dampak signifikan dan banyak dirasakan manfaatnya.
Tahun ini, dengan skema pengadaan kontruksi e-purchasing, sehingga yang terbaru diperbolehkan lelang terbuka, diharapkan bisa mengakselerasi pelaksanaan SBSN Madrasah. Penggunaan e-purchasing ini mengacu pada Stranas terkait pengendalian tipikor, sehingga setidaknya pengadaan barang 30% bisa melalui e-purchasing.
“Prestasi SBSN tahun yang lalu bisa dijadikan acuan pada tahun selanjutnya. Prestasi, capaian serapan anggaran tidak hanya jadi pertimbangan di Kementerian Agama, namun juga jadi acuan di Kementerian Keuangan,” ujar Sidik.
Sementara itu, Kepala Subdirektorat Sarana Prasarana KSKK Madrasah, Arif Rahman mengatakan, pihaknya berharap praktik baik dalam pengelolaan SBSN Madrasah selama ini dapat diteruskan. Ia pun meminta kerja sama semua pihak untuk bekerja sesuai arahan dan intruksi pimpinan
Dengan demikian, tujuan pembangunan sarana dan prasarana madrasah hingga ke pelosok daerah bisa dilakukan. Terlebih titik pembangunan madrasah ditahun 2024 ini hingga mencapai 4.849 madrasah.
“Reward dan punisment akan tetap sama bagi pengelola bantuan tersebut, dan akan mengacu pada tahun-tahun sebelumnya,” kata Arif.
Powered by Froala Editor