05 Januari 2023
08:47 WIB
Editor: Leo Wisnu Susapto
KEDIRI – Pemerintah melindungi kesenian Jaranan Jowo melalui penerbitan Surat Pencatatan Inventarisasi Kekayaan Intelektual Komunal Ekspresi Budaya Tradisional. Sehingga, Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) menjadikan Kabupaten Kediri, Jawa Timur sebagai pemilik kesenian Jaranan Jowo.
Komite Tari dan Jaranan Kabupaten Kediri Dekky Susanto mengemukakan hak atas kekayaan intelektual yang diterima Kabupaten Kediri ini penting untuk perlindungan ekspresi budaya tradisional. Pelindungan ini sejalan dengan Undang-Undang (UU) Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.
"Dengan demikian, Jaranan Jowo kini telah didokumentasi dan diarsipkan dalam Pusat Data Nasional Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) Indonesia. Kesenian Jaranan secara umum memang semua wilayah memiliki, tetapi Jaranan Jowo di kami memiliki karakter sendiri dan khas Kediren," ungkap dia di Kediri, Rabu (14/1) seperti dikutip dari Antara.
Dia menambahkan, Komite Tari dan Jaranan Kabupaten Kediri bersama Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Kediri (DK4) sejak awal berkomitmen menjaga budaya khas Kediri.
Kesemuanya mengawalnya ke Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kabupaten Kediri untuk segera didaftarkan dan mendapatkan pelindungan kekayaan intelektual.
Ketua DK4, Imam Mubarok mengatakan, sejak awal memang berkomitmen penuh untuk melindungi kekayaan intelektual komunal para seniman dan budayawan di Kediri.
Menurut Imam, kekayaan intelektual komunal merupakan kekayaan intelektual yang dimiliki oleh masyarakat umum bersifat komunal. Menjadi aset berharga yang dapat memajukan perekonomian suatu bangsa karena sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.
Sementara itu, Kepala Balitbangda Kabupaten Kediri, Sonny Subroto menegaskan, pentingnya pelindungan kekayaan intelektual pada kesenian Jaranan Jowo agar tak diakui oleh daerah lain atau negara lain.
Ia menjelaskan beberapa kekhasan daerah yang sudah diajukan ke Ditjen Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemenkumham oleh Balitbangda Kabupaten Kediri. Antara lain, pakaian khas Kediri, sego tumpang, dan wayang Mbah Gandrung.
"Beberapa yang akan diajukan yang terbaru, antara lain wayang krucil, warangka keris Kediri, dan keris bethok Kediri. Yang lain masih banyak yang sedang dikerjakan oleh perwakilan seniman dan budayawan dari hasil pertemuan hari ini," imbuh Sonny.