c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

10 Juli 2025

15:50 WIB

11 Juta Santri Akan Jalani Pemeriksaan Kesehatan Gratis

 Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di madrasah, pesantren, dan sekolah-sekolah agama segera digelar mulai Agustus 2025, diperkirakan mengikutsertakana 11 juta santri.

Editor: Rikando Somba

<p>11 Juta Santri Akan Jalani Pemeriksaan Kesehatan Gratis</p>
<p>11 Juta Santri Akan Jalani Pemeriksaan Kesehatan Gratis</p>

Sejumlah warga menunggu antrean pemeriksaan kesehatan di Puskesmas Tanah Abang, Jakarta, Minggu (9/2 /2025). Antara Foto/Sulthony Hasanuddin

JAKARTA- Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di madrasah, pesantren, dan sekolah-sekolah agama segera digelar mulai Agustus 2025, dengan menyasar sebanyak 11 juta siswa. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama melaporkan, ini adalah tindakan nyata dari perluasan cakupan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi masyarakat Indonesia, yakni bagi siswa sekolah rakyat dan santri di pesantren yang diberlakukan mulai Juli 2025 sebagai upaya strategis nasional untuk membangun generasi yang sehat dan tangguh.

"In syaa Allah untuk Cek Kesehatan Gratis di madrasah, pesantren, dan sekolah-sekolah agama dilakukan di bulan Agustus," ujar Dirjen Pendis Kemenag Suyitno di Jakarta, Kamis (10/7).

Suyitno mengatakan dukungan terhadap pelaksanaan CKG menjadi wujud kontribusi dan dedikasi, dalam upaya penyediaan generasi muda yang tumbuh sehat secara jasmani dan rohani.

Pelaksanaannya melibatkan berbagai kementerian, termasuk Kemendagri, Kemenag, dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dengan target menyisir hingga 50 juta anak Indonesia. "CKG ini untuk memastikan anak-anak sekolah kita sehat. Kalau anaknya sehat, pasti cerdas. Kalau cerdas, dia berhasil," katanya.

Terhadap hal ini, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menjelaskan bahwa program ini sudah memasuki tahap akhir persiapan.

CKG akan dilaksanakan di sekolah-sekolah di bawah naungan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Kementerian Agama (Kemenag), dan Kementerian Sosial (Kemensos).

Baca juga:  Menko PM Wajibkan Pesantren Cegah Bullying dan Intoleransi

                    Pemerintah Bakal Kerahkan 30 Ribu Sarjana Unhan Untuk Kelola MBG

Dalam keterangan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa program ini merupakan salah satu quick win Presiden Prabowo Subianto dan menjadi program pemeriksaan kesehatan terbesar yang pernah dijalankan pemerintah.

“Ini adalah program terbesar di Kementerian Kesehatan dan juga di pemerintah karena targetnya 280 juta orang setiap tahun,” kata Menkes Budi.


Hampir 10 Ribu Siswa
Di kesempatan terpisah, Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan sedikitnya 9.700 calon peserta didik akan mengenyam pendidikan di Sekolah Rakyat mulai Juli 2025. "Sampai hari ini sudah ada 9.700 lebih siswa yang sudah siap mengikuti proses belajar mengajar di 100 titik bulan ini," kata Mensos di Jakarta, Selasa.

Dikatakannya, ada 63 titik Sekolah Rakyat siap beroperasi mulai 14 Juli 2025.  Sementara 37 titik lainnya akan beroperasi pada akhir Juli atau awal Agustus 2025.

"Sampai hari ini alhamdulillah ada 63 titik yang sudah siap menyelenggarakan Sekolah Rakyat pada tanggal 14 Juli yang akan datang," kata Saifullah Yusuf.

Kini, Kementerian Kesehatan telah mulai melaksanakan Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi anak-anak calon peserta didik Sekolah Rakyat. Pemeriksaan kesehatan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan para calon peserta didik dan mengantisipasi adanya penularan penyakit di asrama.

"Mereka dari berbagai latar belakang, diawali dengan tes kesehatan dulu. Karena ini sekolah berasrama, tentu diharapkan semuanya sehat. Kalau ada yang sakit, atau mungkin juga ada penyakit menular, maka perintah Presiden agar mereka dibantu untuk bisa sembuh. Setelah mereka sembuh total, mereka langsung bisa mengikuti proses belajar-mengajar di Sekolah Rakyat," kata Saifullah Yusuf.

Nantinya pada perencanaan tahap dua, pemerintah menargetkan mengoperasikan 100 titik Sekolah Rakyat lagi.

Hal ini sebagaimana permintaan Presiden Prabowo Subianto yang minta agar jumlah Sekolah Rakyat ditambah dari 100 titik menjadi 200 titik pada tahun ajaran 2025/2026.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar