29 November 2023
11:39 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan melantik Letnan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Maruli menggantikan posisi Jenderal TNI Agus Subiyanto yang telah diangkat menjadi Panglima TNI.
"Hari ini, tepatnya Rabu, 29 November 2023, pukul 14.00 WIB, dijadwalkan pelantikan Kepala Staf Angkatan Darat oleh Presiden di Istana Negara," kata Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana kepada wartawan, Rabu (29/11).
Sebelumnya diketahui, Presiden Jokowi menyebut nama Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, menjadi salah satu calon kuat menempati posisi orang nomor satu di TNI Angkatan Darat.
Hal itu disampaikan Jokowi usai menghadiri peringatan Puncak Hari Guru Nasional di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta, Sabtu (25/11) lalu.
"Salah satu kandidat (KSAD), (Maruli), iya," ucap Jokowi.
Nama Maruli Simanjuntak memang belakangan ini santer dikabarkan akan menggantikan posisi KSAD yang dijabat oleh Jenderal Agus Subiyanto. Bahkan, Maruli diketahui sudah bertemu dengan Mensesneg Pratikno di Kantornya Kementerian Sekertariat Negara Republik Indonesia (Kemsetneg RI).
Meski secara jelas belum ada kepastian soal namanya diajukan, tetapi kalau ada perintah atasan terkait hal itu, dirinya siap melaksanakannya. "Ya kita kan tentara sudah masuk dalam kriteria ya dinilai oleh atasan-atasan kita, ya kami harus siap," kata Maruli kepada wartawan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Jumat (10/11).
Bintang Tiga 'Eligible'
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan, untuk menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) harus sudah berbintang tiga.
"Kalau mau jadi KSAD harus bintang 3 yang eligible dan strategis kemudian dari KSAD jadi panglima TNI pernah menjabat angkatan. Tidak ujug-ujug semuanya harus berprestasi juga," ucap Agus.
Terpilihnya Maruli sebagai pengganti Agus pun telah diprediksi beberapa pengamat militer. Padahal, secara normatif ada 15 perwira bintang tiga di TNI AD yang berpeluang menjadi KSAD.
Pengamat militer Alman Helvas Ali menilai, Maruli cenderung menjadi kandidat kuat karena dia pernah bertugas sebagai komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang mengawal kegiatan Presiden Jokowi.
"Maruli pernah menjadi dan (komandan) Grup A Paspampres, yang merupakan security details untuk Presiden Joko Widodo. Setelah jabatan itu, Letjen Maruli dipromosikan menjadi Danrem di Solo yang merupakan kampung halaman Joko Widodo, kemudian menjadi wakil komandan Paspampres sebelum ditunjuk menjadi danpaspampres," kata Alman di Jakarta, Jumat (24/11).
Faktor kedekatan dan pernah bekerja langsung dengan Jokowi, tampaknya juga menjadi pertimbangan utama bagi Maruli untuk menduduki jabatan-jabatan tertentu di TNI. Meskipun pola demikian tampaknya belum berlaku di TNI AL.
"Selain itu, fakta bahwa Letjen Maruli merupakan menantu Luhut Pandjaitan adalah faktor subjektif yang tidak boleh diabaikan. Sebagaimana diketahui, Luhut Pandjaitan sebagai menteri koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi adalah orang kepercayaan Presiden Joko Widodo untuk mengimplementasikan program-program presiden," kata Alman.
Untuk diketahui, Maruli Simanjuntak merupakan perwira tinggi TNI lulusan Akademi Militer tahun 1992 yang mengantongi banyak prestasi sepanjang karier militernya. Beberapa jabatan strategis yang sempat dia emban sebelum menjabat Pangkostrad, yaitu Komandan Detasemen Tempur Cakra (2002). Kemudian, Komandan Batalion 21 Grup 2/Sandhi Yuda (2008–2009).
Selanjutnya, Komandan Sekolah Komando Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdikpassus) (2009–2010), Wakil Komandan Grup 1/Para Komando (2010–2013) dan Komandan Grup 2/Sandhi Yudha (2013–2014).
Kemudian, Komandan Grup A Paspampres (2014–2016), Danrem 074/Warastratama Solo (2016–2017), Wakil Komandan Paspampres (2017–2018), Komandan Paspampres (2018–2020), dan Pangdam IX/Udayana (2020).