09 November 2023
11:57 WIB
Penulis: Al Farizi Ahmad
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) organisasi kerja sama Islam (OKI) yang digelar di Arab Saudi, 12 November 2023 mendatang.
Hal tersebut disampaikan oleh Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana kepada wartawan, Kamis (9/11).
"Ya betul. Presiden direncanakan akan hadir pada KTT Luar Biasa OKI untuk bahas Gaza," kata Ari.
Saat disinggung apa yang akan disampaikan dalam KTT OKI, Ari belum mau membocorkan. Ari masih menunggu informasi dari Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi.
"Nanti saja ya. Pasti akan di-update oleh Bu Menlu".
Sebelumnya, Presiden Jokowi saat menerima Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) di Istana menyampaikan akan hadir dalam KTT OKI. Hal itu disampaikan Ketum PB HMI Raihan Ariatama.
"Insyaallah, presiden hadir langsung. Dan beliau ingin ditunjuk untuk menjadi perwakilan delegasi untuk melakukan negosiasi dengan Israel ataupun AS nantinya," tuturnya.
Terkait dengan Israel dan Palestina, HMI juga menyampaikan keprihatinan karena peristiwa tersebut bukan sekedar perang, melainkan sebuah bentuk kejahatan kemanusiaan.
Karenanya, dia berharap presiden Jokowi tetap terus mengawal situasi ini dan berharap tetap mengawal proses kemerdekaan Palestina sebagai sebuah negara bangsa
"Dan bantuan bantuan kemanusiaan juga harus diberikan pemerintah Indonesia sebagai bentuk komitmen kita. Karena bagai manapun Palestina adalah negara yang pertama kali mendukung kemerdekaan Indonesia. Dan tentu harus kita balas dengan baik pula," ucapnya.
Bahas Konflik
Seperti diketahui, para pemimpin negara-negara Arab dan anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) akan bertemu di Arab Saudi untuk membahas konflik yang terus berlangsung di Jalur Gaza.
Kementerian Luar Negeri Saudi dalam pernyataannya, Selasa (7/11), menyatakan, KTT negara-negara Arab akan diadakan di Riyadh pada Sabtu (11/11), serta para pemimpin OKI akan bertemu pada Minggu (12/11) guna membahas konflik di Gaza dan dampak kemanusiaan yang ditimbulkannya. Dalam pertemuan darurat tersebut, pemimpin OKI juga akan mendiskusikan serangan Israel di Jalur Gaza.
Israel telah melancarkan serangan udara dan darat di Jalur Gaza, menyusul serangan lintas batas yang dilancarkan kelompok Hamas Palestina pada 7 Oktober 2023.
Konflik itu telah menewaskan sedikitnya 10.328 warga Palestina, sedangkan di sisi Israel, sekitar 1.600 warganya tewas.
Selain banyaknya korban jiwa dan arus pengungsi besar-besaran, pasokan kebutuhan pokok bagi 2,3 juta penduduk Gaza semakin menipis akibat pengepungan Israel.
Sekjen Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Hissein Brahim Taha menyoroti penderitaan warga Palestina, terutama perempuan, anak-anak, kaum lansia dan warga sipil tak berdosa lainnya di Gaza, akibat agresi brutal Israel yang hingga kini masih berlangsung.
Hal itu disampaikan Brahim Taha sebelum sidang perdana Konferensi Internasional tentang Perempuan dalam Islam: Status dan Pemberdayaan, yang diselenggarakan Sekretariat Jenderal OKI di Jeddah.
“Konferensi ini digelar pada saat rakyat Palestina sedang menghadapi agresi brutal Israel dan perempuan, terutama perempuan, anak-anak, lansia dan warga sipil tak berdosa lainnya di Gaza, menjadi korban pemboman ini," cetusnya.
Menurut Sekjen OKI, mayoritas jumlah korban yang dibantai di tengah kebungkaman global, merupakan titik terlemah dalam tragedi ini.
Dia juga menekankan, situasi di Gaza merupakan tragedi berkelanjutan, di mana semua orang memikul tanggung jawab besar yang dibebankan pada musyawarah Konferensi ini.
Dia juga mendesak upaya intensif untuk mengungkap kebiadaban Israel dan membela hak-hak perempuan Palestina, rakyat Palestina, dan Masjid Al-Aqsa dalam situasi di mana tidak mungkin memisahkan orang-orang dari tanah mereka atau Palestina dari kenyataan mengerikan pendudukan Israel.