20 Februari 2023
20:36 WIB
Penulis: James Fernando
Editor: Nofanolo Zagoto
JAKARTA - Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri, bersama Kementerian Perdagangan, Badan Pangan Nasional dan Bulog memeriksa dan mengawasi distribusi stok bahan pokok di Sumatra Utara, Papua, Sulawesi Utara dan Kalimantan Utara.
Kepala Satgas Pangan Polri, Brigadir Jenderal Whisnu Hermawan mengatakan, Pengawasan dilakukan untuk memastikan ketersediaan bahan pokok jelang bulan suci Ramadan 2023. Berdasarkan penelusuran tim gabungan, stok beras Bulog dan minyak goreng merek MinyaKita tersedia hingga bulan puasa dan Hari Raya Idulfitri.
"Stok aman, meski ditemukan adanya keterlambatan dalam pendistribusiannya, sehingga harga beras dan minyak goreng lebih tinggi dari HET (Harga Eceran Tertinggi)," kata Whisnu kepada wartawan, Senin (20/2).
Whisnu menyampaikan, berdasarkan laporan yang diterimanya, untuk wilayah Kalimantan Utara tercatat stok beras premium super sebanyak 17 ton, beras premium 24 ton dan beras medium 210 ton. Beras ini disimpan di gudang Bulog Lingkas Ujung, Tarakan.
Stok beras di wilayah Kalimantan Utara ini dipastikan akan terus bertambah bila beras sebanyak 250 ton yang dikirim dari Sulawesi Selatan tiba pada 17 Maret 2023. Pada pertengahan Maret 2023 juga akan masuk beras impor Bulog dari Thailand ke wilayah Kalimantan Utara.
"Saat ini beras impor ini masih berada di Depo Surabaya," lanjut Whisnu.
Stok minyak goreng merek Minyakita dipastikannya tersedia 40 ribu liter. Minyak goreng ini siap didistribusikan dari gudang Bulog Lingkas Ujung.
Meski demikian, stok minyak goreng MinyaKita di pasar Tenguyun, Kalimantan Utara masih terbatas. Akibatnya, terjadi lonjakan harga sebesar Rp16.000/liter.
"Dalam waktu dekat, akan dilakukan operasi pasar untuk beras dan minyak goreng," lanjut Whisnu.
Di wilayah Sumatera Utara, tim gabungan merekomendasikan perlu pencetakan beras SPHP 5 kilogram (kg) lebih banyak. Hal ini karena permintaan akan beras SPHP 5 kg tergolong tinggi.
"Jadi, di wilayah Sumatra Utara perlu dikaji lagi proses repacking kemasan 50 kg ke 5kg karena dikhawatirkan terjadi loss yang cukup signifikan," tambah Whisnu.
Untuk wilayah Papua, tim gabungan mencatat ketersediaan beras CBP di Drive Papua sudah cukup. Harga jualnya pun sesuai dengan HET meski jelang bulan puasa dan Idulfitri.
"Stok minyak goreng di wilayah Papua tidak terjadi kendala karena barang masih mencukupi," sebut Whisnu.
Tim gabungan merekomendasikan kepada pemerintah agar stok minyak goreng merek Minyakita dan minyak curah Bulog ditingkatkan statusnya menjadi D1. Hal ini perlu dilakukan untuk mempersingkat rantai distribusi dan harga kemungkinan akan lebih murah di pasaran.
Terakhir, di wilayah Sulawesi Utara tim gabungan mencatat kondisi gudang secara keseluruhan mengalami kekosongan stok beras Bulog dan minyak goreng merek Minyakita di gudang Provinsi maupun kantor cabang.
"Harga beras diperkirakan akan mengalami kenaikan jika tidak dilakukan pendistribusian dalam waktu dekat. Berdasarkan informasi dari kepala bagian pengadaan Perum Bulog telah dilakukan pemesanan ke Gudang Makassar dan tinggal menunggu pengiriman," tandas Whisnu.