21 Januari 2023
11:46 WIB
Editor: Leo Wisnu Susapto
MANADO – Direktur Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama (Kemenag) Amrullah, beri apresiasi sekaligus mendukung pembentukan Forum Komunikasi Siswa Antarumat Beragama (FKSUB) SMAN 9 Manado, Sulawesi Utara (Sulut).
"SMAN 9 Manado memberikan contoh yang positif dan konstruktif dalam membangun budaya toleransi beragama di kalangan siswa sekolah," ujar dia seperti dikutip dari laman Kemenag di Jakarta, Sabtu (20/1).
Dia yakin, langkah SMAN 9 Manado mewakili banyak sekolah lain untuk mengembangkan inisiatif menerapkan toleransi beragama di kalangan para siswa. Melalui berbagai prakarsa dan praktik baik.
Dia melanjutkan, Direktorat Pendidikan Agama Islam memberikan dukungan dan senantiasa menginsersi moderasi beragama melalui berbagai program dan kebijakan. Praktik toleransi beragama seperti pembentukan FKSUB turut sejalan dan memperkuat kebijakan tersebut.
SMAN 9 Manado mengadopsi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). SMAN 9 Manado, sejak Rabu (18/1) memiliki FKSUB.
Praktik toleransi beragama terus dikembangkan menjadi sebuah budaya dan pembiasaan di kalangan para siswa sekolah. Hal demikian menjadi bagian penting dari upaya memperkuat karakter siswa di sekolah.
"Para siswa SMAN 9 Manado telah biasa mengembangkan toleransi di kalangan mereka. Dalam semangat demikian, salah satu yang kami wujudkan adalah pembentukan Forum Komunikasi Siswa Antarumat Beragama (FKSUB)," jelas Meidy Tungkagi, Kepala Sekolah SMAN 9 Manado saat pelantikan.
Dia sampaikan, FKSUB karena kesadaran toleransi siswa berbeda agama adalah sebuah kemestian. "SMAN 9 diisi banyak siswa dengan latar belakang agama yang berbeda. FKSUB ini hadir untuk menjalin kebersamaan dalam perbedaan di kalangan siswa," tutur Florean Tabitha Bovenia Supit, siswi kelas XII SMAN 9 Manado, yang juga Ketua FKSUB pertama.
Para guru agama di SMAN 9 Manado menyampaikan untuk mendukung FKSUB.
"Kami bertekad untuk mendukung budaya toleransi beragama di SMAN 9 Manado dalam berbagai kesempatan agar hal sama terbentuk di sekolah lain," tutur guru agama Islam, Syuaib Sulaiman.