05 Juni 2025
13:45 WIB
Instansi Pemerintah, Sekolah, Dan Kantor Di Makassar Akan Gelar Urban Farming
Pemkot Makassar galakkan urban farming di lahan sempit, termasuk instansi pemerintah, sekolah dan kantor-kantor swasta, dengan mengajak Fadly, vokalis kelompok musik Padi,
Editor: Rikando Somba
Petugas Penanganan Sarana Umum (PPSU) Cipinang Melayu menyiram tanaman di kolong Tol Becakayu, Jakarta Timur, sebagai contoh urban farming ValidNewsID/Fikhri Fathoni |
MAKASSAR - Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menegaskan komitmen mendorong ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi masyarakat melalui program "urban farming" atau pertanian kota. Ia merencanakan pengembangan proyek percontohan di tiga lokasi sebagai tahap awal.
Program ini juga akan diterapkan di berbagai instansi pemerintah, sekolah dan kantor-kantor.
"Program ini menjadi bagian dari upaya memperkuat sektor pertanian dan peternakan di lahan terbatas, terutama di kawasan perkotaan, seperti Kota Makassar," ujar Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin pada panen raya cabai rawit di Pondok Pesantren Darul Aman Gombara, Biringkanaya Makassar, Sulsel, Rabu (4/6).
Saat ini, Pemkot Makassar sedang menyusun program untuk pertanian lahan sempit di dalam perkotaan yang dikenal dengan "urban farming".
Menurut Appi, sapaan Munafri, program ini merupakan inisiasi Dinas Pertanian dan mendapat dukungan serta melibatkan musisi dan penggiat urban farming, Fadly Padi untuk pengembangan pertanian kota di Kota Makassar. Bersamaan dengan pengembangan urban farming , upaya mengintergrasikan energi terbarukan juga dilakukan.
"Selain sebagai musisi, juga sangat hobi bertani di lahan sempit. Bahkan di kediamannya di Jakarta, mereka menerapkan peternakan vertikal dan setiap minggu membagikan telur kepada tetangga" kata Munafri soal Fadly Padi.

Ia menambahkan program ini diharapkan bisa menumbuhkan kemandirian ekonomi di tengah komunitas-komunitas perkotaan. "Kita akan coba budidayakan tanaman, termasuk juga peternakan dan perikanan di ruang-ruang sempit. Ini harus kita maksimalkan dengan baik," ujarnya.
Lahan Abadi
Pada kesempatan berbeda, Pemkot Jambi menegaskan hal sama dengan membuat Lahan Abadi Agro Kota Jambi (Lagro Koja) seluas 10 hektare di kawasan UPTD Balai Benih Holtikultura, Kecamatan Alam Barajo untuk memenuhi kebutuhan pangan di kota itu.
Baca juga: Agar Sayuran Tak Jadi Biang Keladi Inflasi
Sekretariat Daerah (Sekda) Kota Jambi Ridwan di Jambi, Rabu, mengatakan Kota Jambi sebagai kota perdagangan dan jasa yang minim terhadap lahan pertanian membuat pemanfaatan lahan sekecil apapun sangat berarti karena dapat menjadi penyeimbang ketersediaan komoditas.
Luas 1 sampai 1,5 hektare lahan pertanian di Lagro Koja diproyeksikan dapat menghasilkan lima hingga delapan ton hasil produksi.
Dikutip dari Antara, konsep Lahan Abadi Agro Kota Jambi merupakan komitmen pemerintah setempat dalam menjamin ketersediaan lahan pertanian pangan berkelanjutan. Keberadaan lahan itu, kata dia, diharapkan bisa menjamin produksi pangan sehingga stabilitas harga tetap dan inflasi terjaga.
Untuk mendukung pemanfaatan lahan tersebut, juga sudah tersedia embung sebagai sumber air.
Baca juga: Tanah Kas Desa Di Surabaya Jadi Area Urban Farming
Pemkot juga memberikan bantuan bibit tanaman penyumbang inflasi seperti benih padi sawah, bibit cabai dalam polybag, bibit bawang dan berbagai jenis lainnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Jambi Evridal Asri mengatakan Lagro Koja itu secara bertahap dilakukan penanaman bibit yang terus ditingkatkan. "Hari ini melakukan peluncuran di lahan seluas tiga hektare untuk ditanami bibit cabai, sebelumnya kita juga telah menanamkan komoditas penyumbang inflasi di luas lahan lain," katanya.