c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

25 Maret 2025

17:25 WIB

H-7 Lebaran, 603.658 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Total volume lalin yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini naik 11,9% dibandingkan periode libur Idulfitri 2024 (539.317 kendaraan) atau naik 3,6% dibandingkan dengan lalin normal (582.900 kendaraan)

<p>H-7 Lebaran, 603.658 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek</p>
<p>H-7 Lebaran, 603.658 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek</p>

Ilustrasi. Kendaraan melintasi Tol Karawang Barat, Jawa Barat. Antara Foto/Rivan Awal Lingga/ama. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Mencatat, sebanyak 603.658 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada H-10 sampai H-7 libur Idulfitri 1446H/2025 yang jatuh pada periode Jumat-Senin (21-24 Maret 2025).

"Angka tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari empat Gerbang Tol (GT) Utama, yaitu GT Cikampek Utama (menuju arah Trans Jawa), GT Kalihurip Utama (menuju arah Bandung), GT Cikupa (menuju arah Merak), dan GT Ciawi (menuju arah Puncak)," ujar Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana di Jakarta, Selasa (25/3).

Total volume lalin yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini naik 11,9% jika dibanding dengan periode libur Idulfitri 2024 (539.317 kendaraan) atau naik 3,6% jika dibandingkan dengan lalin normal (582.900 kendaraan).

Untuk distribusi lalu lintas meninggalkan Jabotabek menuju ketiga arah yaitu mayoritas sebanyak 276.342 kendaraan (45,8%) menuju arah Timur (Trans Jawa dan Bandung), 190,474 kendaraan (31,6%) menuju arah Barat (Merak), dan 136.842 kendaraan (22,7%) menuju arah Selatan (Puncak).

Untuk lalin meninggalkan Jabotabek menuju arah Trans Jawa melalui GT Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek, dengan jumlah 152.070 kendaraan, meningkat sebesar 34,8% dari lalin normal. 

Adapun Lalin meninggalkan Jabotabek menuju arah Bandung melalui GT Kalihurip Utama Jalan Tol Cipularang, dengan jumlah 124.272 kendaraan, lebih rendah 9,5% dari lalin normal.

Sementara itu, total lalin meninggalkan Jabotabek menuju arah Trans Jawa dan Bandung melalui kedua GT tersebut adalah sebanyak 276.342 kendaraan, meningkat sebesar 10,5% dari lalin normal.

Kemudian lalin meninggalkan Jabotabek menuju arah Merak melalui GT Cikupa Jalan Tol Tangerang-Merak adalah sebesar 190.474 kendaraan, lebih rendah 0,1% dari lalin normal. Sementara itu, jumlah kendaraan yang meninggalkan Jabotabek menuju arah Puncak melalui GT Ciawi Jalan Tol Jagorawi sebanyak 136.842 kendaraan, lebih rendah 3,7% dari lalin normal.

Lisye Octaviana menjelaskan, pada H-7 libur Idulfitri 1446H/2025 (Senin, 24 Maret 2025) sendiri, lalu lintas meninggalkan Jabotabek di empat gerbang tol utama tercatat mencapai 144.511 kendaraan atau meningkat 10,0% dari lalin normal (131.323 kendaraan).

"Jasa Marga juga mencatat arus lalu lintas menuju wilayah Timur dan wilayah Selatan khususnya arus lalu lintas ke arah Trans Jawa dan arah Puncak pada hari Senin (23/03) mulai ada peningkatan kendaraan untuk arah Trans Jawa dengan total 38.822 kendaraan atau naik 49,8% dari lalu lintas normal (25.919 kendaraan) sedangkan untuk arah Puncak tercatat total 31.604 kendaraan atau naik 3,7% dari lalu lintas normal (30.488 kendaraan)", ujar Lisye.

Jalur Pantura
Sementara itu, kondisi arus mudik kendaraan di jalur Pantura wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, masih terpantau lancar pada H-6 atau enam hari sebelum Lebaran 2025.

Kapolres Metro Bekasi Komisaris Besar Pol. Mustofa di posko terpadu Pantura, Selasa (25/3) menyatakan sejak dimulai Operasi Ketupat 2025 pada 23 Maret, situasi arus kendaraan pemudik masih terpantau aman serta lancar. 

"Di hari ketiga Operasi Ketupat 2025 ini memang sudah terlihat adanya peningkatan volume kendaraan, namun tidak signifikan," katanya.

Dia menyebutkan secara umum arus lalu lintas kendaraan di jalur utama pemudik masih relatif lancar serta tidak ada hambatan bagi pemudik yang mengarah ke timur menuju Jawa Barat hingga Jawa Timur.

Dia  mengungkapkan sudah mulai terjadi peningkatan volume kendaraan meski baru sekitar 20% dari lalu lintas pada hari normal. Peningkatan lalu lintas kendaraan itu juga terjadi hanya di waktu-waktu tertentu seperti saat sore, malam hari hingga subuh atau pagi hari.

"Untuk arus mudik memang jam-jam tertentu khususnya selesai shalat subuh atau malam hari. Tapi relatif masih normal," ujarnya.

Berdasarkan hasil mitigasi proyeksi mudik, puncak arus mudik terjadi mulai Jumat-Minggu pekan ini mengingat hari itu merupakan hari terakhir pekerja swasta masuk bekerja.

"Karena libur pekerja 28 Maret, kemungkinan pada tanggal itu puncak arus mudik. Sekolah memang sudah libur sekarang tapi kan orangtua belum," serunya.

Pihaknya sendiri, telah menyiapkan 10 pos pengamanan selama arus mudik dan balik Lebaran 2025. Sebanyak 900 personel gabungan juga dikerahkan dalam pengamanan bertajuk Operasi Ketupat 2025 itu.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar