c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

28 Juni 2025

11:23 WIB

Getaran Gunung Semeru Terasa 5 Jam

Getaran Gunung Semeru disebabkan banjir yang terjadi usai huan deras Jumat (27/6/2025) 

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>Getaran Gunung Semeru Terasa 5 Jam</p>
<p>Getaran Gunung Semeru Terasa 5 Jam</p>

Asap vulkanis yang keluar dari kawah Gunung Semeru terlihat dari Desa Supiturang, Lumajang, Jawa Tim ur, Kamis (19/9/2024) dini hari. Antara Foto/Irfan Sumanjaya.

LUMAJANG – Getaran banjir lahar hujan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur terjadi selama lebih dari lima jam lebih pada Jumat (27/6) malam.  Banjir lahar tersebut akibat hujan deras mengguyur puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut.  

"Berdasarkan pengamatan kegempaan aktivitas Semeru tercatat sekali gempa getaran banjir dengan amplitudo 20 mm, dan lama gempa 19.800 detik atau sekitar 5,5 jam," tulis Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian dikutip Antara di Lumajang, Sabtu (28/6) pagi.

Pada periode pengamatan kegempaan selama 24 jam, Jumat (27/6) tercatat, Gunung Semeru mengalami 36 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 mm dan lama gempa 62-205 detik.  

Baca juga: Gunung Semeru 5 Kali Erupsi  

"Semeru juga mengalami tujuh kali gempa hembusan dengan amplitudo 4-8 mm dan lama gempa 42-91 detik," lanjut dia.

Kemudian juga tercatat dua kali harmonik dengan amplitudo 5 mm dan sekali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 10 mm, S-P 22 detik dan lama gempa 48 detik.

"Pengamatan secara visual Gunung Semeru tertutup Kabut 0-II hingga tertutup Kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca mendung hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah barat dan barat laut," imbuh dia.

Mukdas menjelaskan Gunung Semeru masih berstatus Waspada (Level II), sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi. Yakni, masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, katanya, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

Masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.

Lebih lanjut dia menyatakan, masyarakat perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang aliran airnya berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar