15 Juli 2025
09:41 WIB
Erupsi Semeru Timbulkan Kolom Letusan Setinggi 1,2 Km
Erupsi Semeru sudah empat kali terjadi pada Selasa (15/7/2025), dan masyarakat diminta untuk waspada.
Editor: Leo Wisnu Susapto
Gunung Semeru erupsi dengan tinggi letusan mencapai 1,2 km di atas puncak pada Selasa (15/7/2025) pagi. ANTARA/HO-PVMBG
LUMAJANG - Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur erupsi dengan tinggi letusan hingga 1,2 kilometer di atas puncak pada Selasa (15/7) pagi.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada pukul 07.15 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.200 meter di atas puncak atau ketinggian 4.876 meter di atas permukaan laut (mdpl)," urai Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto dikutip dari Antara di Lumajang, Selasa.
Menurut dia, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan dan saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung.
Berdasarkan catatan petugas, erupsi dengan tinggi letusan mencapai 1,2 km tersebut merupakan erupsi keempat pada hari ini. sebelumnya, gunung tertinggi di Pulau Jawa itu erupsi pada pukul 04.20 WIB dengan tinggi letusan sekitar 800 meter di atas puncak.
Baca juga: Gunung Semeru 5 Kali Erupsi
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah selatan dan barat daya. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 152 detik.
Kemudian, erupsi kedua terjadi pada pukul 06.21 WIB dan visual letusan tidak teramati, namun saat laporan itu dibuat, erupsi terekam masih berlangsung.
"Gunung Semeru kembali erupsi pada pukul 06.51 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 600 meter di atas puncak (4.276 mdpl)," kata Liswanto.
Dia menerangkan, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah utara dan barat daya. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung. Kemudian erupsi keempat terjadi selang beberapa menit yakni pukul 07.15 WIB dengan tinggi kolom letusan mencapai hingga 1,2 km.
Gunung Semeru masih berstatus waspada atau level II, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi. Yakni, masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, sambung dia dikutip dari Antara, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
"Masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," urai Liswanto.
Ia mengimbau masyarakat mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang aliran airnya berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.